BOGOR, KOMPAS.com - Ketimbang memberikan hak kepada perusahaan tambang untuk menggerus kapur di perbukitan karst, secara ekonomi mungkin lebih menguntungkan kalau keberadaan karst dipertahankan.
Selama ini, pemerintah daerah dan pengusaha hanya menghitung nilai bagi hasil pertambangan kapur. Namun, kerugian yang dialami masyarakat jika karst hilang terabaikan. Padahal, nilai ekonomi keberadaan karst sebenarnya bisa dihitung dalam rupiah.
"Belum ada yang menghitung secara rinci nilai rupiah dari jasa fauna," kata Yayuk R. Suhardjono, peneliti zoologi kawasan karst, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam acara di Cibinong, Bogor, Kamis (3/5/2012).
Dengan mengetahui, bisa diperhitungkan pula rupiah yang hilang jika kawasan karst rusak.
Saat ini, ada kesulitan dalam mengkomunikasikan perlunya pelestarian kawasan karst. Pengungkapan biodiversitas belum cukup mumpuni untuk membuat publik sadar. Diharapkan, hitung-hitungan rupiah bisa membuat masyarakat memahami.
Yayuk menuturkan bahwa kawasan karst di Indonesia kaya biodiversitas. Salah satu kawasan karst di Indonesia, Maros-Pangkep, menjadi hotspot biodiversitas, terkaya di dunia.
Tingginya biodiversitas perlu divaluasi nilainya. Lingkungan yang diberikan kawasan karst bagi kesejahteraan manusia perlu dihitung sehingga bisa menjadi alasan konservasi.
Contoh kecil, kawasan karst dikenal menghasilkan sarang walet yang memberikan penghasilan bagi warga lokal. Perlu diketahui, berapa kerugian yang diterima jika kawasan karst rusak.
Karst juga dikenal menjadi habitat kelelawar yang dikenal sebagai penyerbuk durian. Jumlah bunga yang diserbuki kelelawar dalam satu waktu perlu diketahui sehingga bisa diperhitungkan kerugian jika karst rusak dan kelelawar hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.