CIBINONG, KOMPAS.com — Kawasan karst menarik perhatian para peneliti. Riset laba-laba, ikan, dan serangga tanah sudah dilakukan. Beberapa spesies baru dari goa-goa di Indonesia telah ditemukan dan dipublikasikan.
"Yang belum dilakukan di Indonesia adalah penelitian mikrobiologi goa," kata Yayuk R Suhardjono, peneliti zoologi kawasan karst, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Menurut Yayuk, di negara-negara yang mayoritas beragama Hindu dan Buddha, seperti India dan Thailand, banyak tempat ibadah berada di dalam goa. Riset mikrobiologi dilakukan untuk mendeteksi mikroba yang merusak dinding batu dan patung pemujaan.
"Di Indonesia, mikroba goa belum tersentuh. Padahal, ada banyak mikroorganisme, seperti jamur, dan pasti ada bakteri," kata Yayuk dalam Lokakarya "Ekosistem Karst untuk Kelangsungan Hidup Bangsa" di LIPI Cibinong, Kamis (3/5/2012).
Yayuk mengungkapkan, bukan tidak mungkin ditemukan jenis baru mikroba yang punya potensi ekonomi, seperti kemampuan menghasilkan bahan obat. Menurut dia, peneliti mikrobiologi perlu melirik kawasan karst, terutama goa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.