Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Purbakala Watu Joli yang Hilang Telah Ditemukan

Kompas.com - 02/05/2012, 14:32 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com — Watu joli, benda dari batu bernilai arkeologis (arkaik) yang semula berasal dari situs purbakala Goa Tritis di atas Gunung Budhek, Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, telah ditemukan. Watu joli yang dicuri sejak enam tahun lalu itu ditemukan polisi di rumah seorang pengasuh pondok pesantren.

Batu yang diyakini berasal dari zaman Kerajaan Kediri ini saat ditemukan dalam keadaan terkemas dalam kotak beton dan diduga hendak dijual ke pasar gelap benda purbakala.

Watu joli, berbentuk seperti candi kecil, merupakan bagian dari sejarah Hindu Kuno, berukuran tinggi sekitar 61 sentimeter, lebar atas 26 cm, lebar tengah 29 cm dan lebar bawah 32 cm. Benda ini berongga dengan bagian atas berbentuk stupa yang bisa dilepas dan berfungsi sebagai tutup.

Saat dihubungi, Kepala Museum Tulungagung Hariadi, yang menyertai polisi menyita watu joli, Rabu (2/5/2012), menjelaskan, dulu watu joli diyakini digunakan untuk menyimpan abu jenazah. Benda ini dilaporkan oleh Sutrimo (55), penjaga Situs Goa Tritis, hilang dicuri pada 27 Februari 2006.

"Suatu hari benda itu hilang dari tempatnya semula dan saya yakin itu dicuri orang karena harganya mahal. Maka, saat itu saya langsung lapor ke Polsek Campurdarat," katanya.

Setelah enam tahun menghilang, Selasa (1/5/2012) sekitar pukul 12.00, jajaran Unit Reskrim Polsek Campurdarat berhasil menemukan watu joli tersebut di rumah Gus Maksum, seorang pengasuh pesantren di Dusun Watugedhek, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat.

Menurut Kapolsek Campurdarat, Ajun Komisaris Suyono, penemuan tersebut berkat laporan dari warga sekitar. Polisi yang menindaklanjuti laporan tersebut melakukan penggrebekan di rumah Gus Maksum. Benda tersebut akhirnya ditemukan di belakang rumah, di dalam sebuah kotak beton yang dilengkapi dengan pintu yang digembok.

Di atas beton tersebut diletakkan sebuah bonsai sehingga tidak ada kesan jika di dalam kotak beton tersebut ada benda purbakala. Saat ditemukan, di dalam kotak beton tersebut juga ditemukan sebuah batu berbentuk seperti Candi Penataran, dengan ukuran yang lebih kecil.

Kedua benda tersebut dibawa ke Polsek Campurdarat beserta Gus Maksum untuk disidik. Namun, sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka. "Kami masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan kasus ini. Belum ada tersangka karena masih ada beberapa pihak yang harus dimintai keterangan," terang Suyono. (SURYA/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com