Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu LED Bertahan Selama 20 Tahun

Kompas.com - 23/04/2012, 16:40 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Memperingati Hari Bumi pada Minggu (22/4/2012) kemarin, Philips meluncurkan lampu jenis light emitting diode (LED) yang diklaim bisa bertahan selama 20 tahun. Lampu tersebut mendapatkan penghargaan "Bright Tomorrow Lighting Prize" dari United States Department of Energy dan dijual dengan harga 50 Dollar AS, turun dari harga semula 60 Dollar AS. Philips sendiri masih berencana membeti diskon 25%.

Lampu LED buatan Philips tersebut berdaya 10 Watt, namun mampu menerangi sesuai lampu biasa berdaya 60 Watt. Lampu ini bisa bertahan selama 30.000 jam. Bila dipakai 4 jam sehari, lampu bisa bertahan selama dua dekade.

Philips mengklaim, dengan lampu ciptaannya ini penghematan energi yang bisa dicapai dalam masa pakai lampu tersebut adalah 165 Dollar AS. Lampu terbaru dari Philips tersebut melepaskan 940 lumen, berwarna putih.

"83 persen lebih efisien daripada lampu incandescent standar 60 Watt," kata Ed Crawford, pejabat Philips wilayah Amerika Utara.

Peluncuran lampu pada Hari Bumi tersebut menjadi ajang branding Philips, untuk menunjukkan bahwa sebagai industri, Philips peduli pada lingkungan. Pada tahun ke 42, peringatan Hari Bumi kali ini punya misi mengajak orang memperhatikan masalah perubahan iklim, polusi dan pentingnya penghematan energi.

Berdasarkan pernyataan Philips, jika lampu diaplikasikan ke seluruh Amerika Serikat, maka penghematan yang bisa dicapai adalah 35 Terrawatt per jam listrik atau 3,9 miliar Dollar AS per tahun. Dengan lampu ini, AS juga bisa mencegah emisi karbon sebesar 20 metric ton, atau setara dengan emisi 4 juta mobil.

"Konsumen tak lagi melihat produk yang bertahan selama 6 bulan sampai 1 tahun, mereka mencari produk yang jauh lebih efisien dan bisa bersama mereka selama puluhan tahun," kata Crawford, seperti dikutip AFP, Minggu (22/4/2012).

"Dengan lampu LED, kami mencari perubahan pada pembelian teknologi penerangan, dari barang yang hanya bisa dibuang menjadi barang yang lebih awet," tambah Crawford.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com