Belasan Sumber Gempa Berpotensi Guncang Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Penelitian sejauh ini memang belum menemukan adanya sesar di Jakarta. Namun, bukan berarti Ibu Kota tak bisa terkena dampak gempa.

Pengamat kegempaan dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, mengatakan, Jakarta dikelilingi oleh 12 sumber gempa, baik di darat maupun laut. "Sumber gempa yang berpengaruh jaraknya kira-kira 500 km," ujarnya dalam seminar "Mitigasi Gempa dan Langkah-langkah Evakuasi di Gedung Bertingkat" di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Sebanyak 12 sumber gempa tersebut antara lain sesar Semangko dengan potensi gempa maksimal 7,6 skala Richter (SR) dan Lembang dengan potensi gempa 6,5 SR. Pada jarak yang lebih jauh, ada sesar Bumiayu dan Baribis, sesar Pati dengan gempa maksimum 6,8 SR, serta sesar Opak dengan potensi gempa maksimum 6,4 SR.

Di laut, ada aktivitas seismik di Selat Sunda yang berpotensi menimbulkan guncangan. Ini terbukti dengan gempa Pandeglang pada Minggu (15/4/2012) yang dirasakan hingga Jakarta. Potensi gempa di Selat Sunda bisa sebesar 7,2 SR. Adapun potensi gempa di zona subduksi Sumatera sebesar 8,2 SR juga bisa menggoyang Tanah Betawi. Ada pula potensi di subduksi Jawa sebesar 8,1 SR.

Perlu digarisbawahi bahwa potensi gempa menunjukkan magnitud gempa pada episentrumnya. Jakarta hanya menerima guncangan akibat gempa, bukan menjadi pusat gempa.

Menurut Irwan, pengetahuan tentang adanya sumber gempa yang mengelilingi Jakarta harus ditindaklanjuti dengan langkah persiapan menghadapi guncangan. "Kita kuantifikasi pengaruhnya sehingga kita bisa melakukan langkah untuk upaya mitigasi," kata Irwan yang juga anggota Tim Revisi Peta Gempa Indonesia.

Jakarta pernah diguncang gempa pada tahun 1699 dan 1780. Gempa antara lain menghancurkan gereja yang bertempat di lokasi Museum Wayang saat ini. Meletusnya Gunung Krakatau juga pernah menggoyang Batavia pada tahun 1883. Catatan lain, Jakarta juga pernah diguncang gempa pada tahun 1833 dan 1903.