Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas akibat Gelombang Udara Kering

Kompas.com - 24/03/2012, 05:32 WIB

Jakarta, Kompas - Setelah memengaruhi terjadinya hujan lebat di berbagai wilayah, kini osilasi Madden-Julian fase kering menimbulkan cuaca panas. Fase ini bukan transisi memasuki musim kemarau 2012.

”Osilasi Madden-Julian adalah fenomena gelombang udara yang bergerak dari barat ke timur di Samudra Hindia. Hal ini bisa menambah intensitas hujan ataupun menimbulkan cuaca kering,” kata Kepala Pusat Kualitas Udara dan Perubahan Iklim pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian, Jumat (23/3), di Jakarta.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pekan ini masih dilaporkan angin kencang dan puting beliung. Rabu lalu puting beliung melanda dua kecamatan di Tanete Rilau dan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Menurut Edvin, puting beliung merupakan dampak perkembangan cuaca lokal. Pertumbuhan awan kumulonimbus akibat penguapan air menimbulkan perbedaan tekanan udara antara darat dan atmosfer, memicu tumbuhnya puting beliung.

Fase kering akibat osilasi Madden-Julian bukan disebabkan masa transisi memasuki musim kemarau. BMKG memprediksikan 126 dari 342 zona musim di Indonesia memasuki musim kemarau, Mei 2012. Sebanyak 83 zona musim masuk kemarau pada Juni 2012. Bulan April diprediksikan 79 zona musim memasuki kemarau. Bulan Juli ada 34 zona musim, Agustus 13 zona musim yang kemarau.

Ada empat zona musim dengan awal musim kemarau di Februari serta Maret hanya satu zona musim masuk kemarau.

BMKG menyatakan, sifat hujan selama musim kemarau 2012 diprediksikan ada 119 zona musim di atas normal, 194 zona musim diprediksikan normal, dan 29 zona musim diprediksi lebih kering dari pola normal. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com