Pohon Nano Ubah Air Jadi Bahan Bakar Hidrogen

Kompas.com - 07/03/2012, 22:10 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Ke Sun, pelajar doktoral bidang teknik elektronika dari University of California, San Diego membuat terobosan dalam produksi bahan bakar hidrogen.

Ia menciptakan "Pohon Nano", struktur vertikal berukuran nano terbuat dari bahan silikon dan seng oksida yang bisa menyerap cahaya Matahari dan menggunakannya untuk produksi bahan bakar hidrogen.

"Hidrogen dikatakan lebih bersih dibanding bahan bakar fosil karena tak memiliki emisis karbon, namun demikian produksinya belum bersih," kata Sun.

Pohon Nano bisa mengupayakan proses produksi bahan bakar hidrogen yang lebih bersih. Dengan demikian, bahan bakar hidrogen menjadi semakin sempurna.

Pohon Nano akan menangkap cahaya Matahari. Selanjutnya, cahaya akan digunakan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen. Gas hidrogen yang dihasilkan lalu dipanen.

Deli Wang, mahasiswa lain yang juga terlibat penelitian, mengatakan bahwa struktur nano vertikal memiliki keunggulan sebab bisa menyerap lebih banyak cahaya Matahari.

Keunggulan struktur vertikal sama seperti pohon yang menjulang ke atas, didukung batang, cabang dan ranting. Struktur semacam ini memungkinkan penyerapan lebih banyak daripada pemantulan.

Struktur vertikal juga memaksimalkan ekstraksi gas hidrogen. Jika struktur datar dan lebar, gelembung gas harus cukup besar untuk mencapai permukaan.

"Selain itu, dengan struktur ini, kami telah meningkatkan 400 kali permukaan untuk mendukung reaksi kimia," kata Sun seperti dikutip Physorg, Rabu (7/3/2012).

Dalam jangka panjang, Pohon Nano akan dikembangkan lagi sehingga bisa menyerap CO2, persis seperti pohon yang melakukan fotosintesis. Dengan cara ini, emisi CO2 bisa dikurangi.

Peneliti juga akan mencari material alternatif seng oksida. Pasalnya, meski bisa menyerap sinar UV, seng oksida kurang stabil sehingga mempengaruhi umur Pohon Nano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau