Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Arca Manusia Tanpa Kepala Ditemukan

Kompas.com - 05/03/2012, 00:32 WIB

PAGARALAM, KOMPAS.com - Warga Dusun Cawang Lama, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, menemukan tiga arca manusia tanpa kepala di kebun kopi setempat, Minggu.

Satu arca ditemukan di kebun milik Panhar, dan dua arca lainnya berada di kebun milik Yorhan, dengan kondisi sudah diselimuti lumut, dan sebagian badannya sudah tertimbun tanah.

Arca tersebut diperkirakan peninggalan sejarah purbakala (artefak) dari Zaman Megalitikum yang selama ini telah banyak ditemukan berada di Kota Pagaralam.

"Tiga arca yang kami temukan kondisinya sudah hilang kepalanya, dua dengan posisi duduk dan satu lagi sudah tertidur dan tertimbun tanah," kata Darmansyah, warga Dusun Cawang Lama, RT 11 RW 05 Kelurahan Muarasiban, Kecamatan Dempo Utara, Minggu (4/3/2012).

Menurut dia, di sekitar arca juga terdapat bebatuan yang berada di perkebunan kopi milik warga setempat, dengan posisi duduk.

"Arca ini diperkirakan memiliki ketinggian sekitar satu meter dengan ukuran badan sekitar 50 centimeter. Kemudian bentuk guratan pemahatan juga sudah cukup jelas, seperti bentuk tangan, kaki dan gelang di tangan, dengan posisi sedang menggendong anak," ujar dia.

Bentuk arca itu, kata dia, satu perempuan sedang menggendong anak dengan posisi duduk, dan dua lagi berbentuk seorang laki-laki. "Namun belum dapat diketahui dengan pasti kondisi yang sebenarnya, selain sudah banyak mengalami kerusakan akibat kondisi alam, dan semuanya sudah tanpa kepala," kata dia lagi.

Ia mengemukakan, satu arca yang ditemukan terbalik akibat penggalian, saat pemilik lahan mengolah kebun kopi tersebut, dan dua lagi sudah banyak bagian hilang dan rusak.

"Kami tidak mengira jika batu tersebut memiliki nilai sejarah dan merupakan arca, walaupun setiap hari sering dijumpai. Namun setelah dilihat secara teliti ternyata di antara ratusan batu itu ada tiga buah yang berbentuk manusia," kata dia.

Konon menurut cerita, ujar dia, pada masa penjajahan Belanda dulu, kondisi ketiga arca itu masih utuh, sehingga mudah dikenali baik bentuk dan kondisinya. Namun akibat ketidakmengertian warga, sehingga kepala arca menjadi hilang dan rusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com