Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Disparbud Terlibat Pencurian Benda Cagar Budaya

Kompas.com - 02/03/2012, 07:23 WIB
Regina Rukmorini

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Karena menyimpan begitu banyak benda cagar budaya (BCB), Desa Candiretno di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sering kali didatangi sekelompok orang dari berbagai daerah, yang sengaja datang untuk melakukan penggalian, mencari BCB yang masih tersisa.

Salah satu kegiatan penggalian untuk mencari BCB tersebut, bahkan melibatkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dian Setya Dharma.

Rochani, salah seorang warga, mengatakan, Dian dan rekan-rekannya datang ke Desa Candiretno pada Rabu (15/2/2012) lalu pukul 19.00 WIB. Tanpa meminta izin dari perangkat dan warga setempat, enam orang di antaranya langsung melakukan penggalian di halaman Koperasi Unit Desa (KUD) Candiretno. Dian serta sejumlah rekannya yang mengaku sebagai ulama dan anggota polisi dari Ngawi, Jawa Timur, duduk menunggu di dekat lokasi penggalian.

Rochani yang merasa curiga, meminta mereka menghentikan aktivitas penggalian karena kegiatan tersebut tidak berbekal izin dari perangkat desa. Namun, permintaan itu ditolak.

Mereka bersikeras menyatakan bahwa penggalian ini dilakukan atas instruksi dari dinas di Kabupaten Magelang, sebagai lanjutan dari kegiatan pencarian benda purbakala yang sudah dilakukan sebulan sebelumnya, ujarnya.

Warga pun berkerumun di KUD Candiretno, dan berusaha menghentikan penggalian, namun hal ini tidak dipedulikan oleh para pekerja tersebut. Rochani akhirnya melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) Secang. Selanjutnya, sekitar sepuluh orang asing termasuk Dian, tersebut, dibawa ke Polsek Secang untuk dimintai keterangan.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Secang Ajun Komisaris Edy Sugiyanto, membenarkan bahwa Dian memang terlibat dalam aktivitas penggalian di depan KUD Candiretno. Namun, sekelompok orang tersebut belum menemukan dan tidak mengambil BCB, maka kasus ini pun tidak bisa diproses secara hukum.

Dian Setya Dharma dalam kesempatan terpisah membantah bahwa pada Rabu malam itu terjadi penggalian di KUD Candiretno. Ketika itu, dia pun datang ke Desa Candiretno hanya dengan tujuan ingin menemui kiai dari Ngawi tersebut.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Candiretno, Slamet, mengatakan, Desa Candiretno memang kerap didatangi sekelompok orang yang sengaja datang untuk mencari BCB.

Sebagian dari orang yang datang untuk mencari BCB tersebut berasal dari luar kota, seperti Boyolali dan Yogyakarta, ujarnya.

Pada sekitar tahun 1980, di halaman KUD Candiretno sempat ditemukan 19 arca terbuat dari perunggu yang kini sudah diamankan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah.

Selain itu, saat ini juga masih ada puluhan BCB yang bertebaran di sekitar lahan pertanian dan rumah-rumah warga. Di Dusun Salam misalnya, terdapat dua arca berbentuk kerbau yang kini masih tergeletak di lahan pertanian warga. Banyak warga juga masih menyimpan puluhan batu candi dan batu bata kuno.

Peneliti arkeologi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo, mengatakan, BCB yang ada di Desa Candiretno adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Menurut dia, sekitar tahun 1970-an, ditemukan banyak sekali BCB berupa arca dan batu-batu kuno, namun saat ini sebagian di antaranya sudah hilang dicuri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com