Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Lokon Kembali Erupsi

Kompas.com - 22/02/2012, 03:45 WIB

Manado, Kompas - Hanya reda 11 hari, Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (21/2), pukul 11.52, kembali meletus dengan memuntahkan material vulkanik debu ke udara setinggi 500 meter.

Thomas Togas (49), warga kaki Gunung Lokon di Kelurahan Kinilow, mengaku mendengar gemuruh sangat keras dari perut Lokon beberapa jam sebelum erupsi. Letusan Lokon kemarin terbawa angin yang bertiup ke arah barat kawasan Woloan.

Petugas pengamat Gunung Api Lokon dan Mahawu, Fradi Ruskanda, mengatakan, erupsi Lokon seperti tidak kenal berhenti karena aktivitas di perut gunung sangat tinggi. Dia mengatakan, sejak Senin petang aktivitas Lokon telah terpantau sehingga masyarakat diminta waspada.

Namun, erupsi Lokon kemarin tak sekuat letusan pada 10 Februari lalu yang menjadikan sebagian Kota Tomohon mandi abu. Ketika itu jalan di pusat kota berdebu tebal dan menimpa ribuan rumah penduduk di kawasan Matani dan Wailan. Akibat debu tebal, sejumlah warga sesak napas dan harus dirawat.

Pelaksana Tugas Wali Kota Tomohon Jemmy Eman mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi letusan Lokon setelah mendapat laporan dari pos pengamat gunung api. Menurut Eman, masyarakat di sekitar Lokon telah diminta waspada, diikuti dengan persiapan evakuasi.

Merapi

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai turun drastis. Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, pada Senin (20/2) hanya tercatat satu kali gempa vulkanik dangkal dan 13 gempa multifase.

Sejak Kamis (9/2) hingga Minggu (19/2), Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Kenaikan aktivitas ini ditandai munculnya gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, gempa multifase, guguran, dan gempa tektonik.

Masih berstatus normal

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta Subandriyo mengatakan, peningkatan aktivitas kegempaan diperkirakan muncul akibat adanya akumulasi tekanan magma dari dalam sumbat lava Gunung Merapi. Namun, dengan melihat fenomena ini, belum bisa disimpulkan bahwa aktivitas ini akan diakhiri dengan erupsi.

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir menyikapi peningkatan aktivitas kegempaan di Merapi dalam dua minggu terakhir.(ABK/WHO/ZAL/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com