MELBOURNE, KOMPAS.com — Semut ternyata mampu mengingat bau musuh. Demikian hasil riset tim University of Melbourne di Australia yang dipublikasikan di jurnal Naturwissenchaften.
Ilmuwan melakukan riset pada semut jenis Oecophylla smaragdina, jenis semut yang membangun sarang di pohon. Satu sarang itu bisa terdiri dari 500 semut pekerja.
Peneliti melakukan tes familiarisasi. Mereka membiarkan semut pada suatu sarang untuk menangkal semut penyusup yang berasal dari sarang lain.
Setelah 15 kali tes familiarisasi, tim mencoba menginvasi sarang dengan semut palsu. Ilmuwan menempatkan 20 semut yang berasal dari sarang yang telah difamiliarisasi.
Berdasarkan studi, seperti diberitakan BBC, Senin (20/2/2012), ditemukan bahwa semut pekerja menyerang semut yang telah familiar dengan lebih agresif.
"Peningkatan perlawanan secara spesifik ditargetkan pada koloni yang familiar, bertahan selama 6 hari setelah uji familiarisasi," ungkap peneliti dalam publikasinya.
Menguraikan sebabnya, Mark Elgar yang menjadi ketua tim peneliti menjelaskan bahwa semut mampu mengingat pengalaman bertemu dengan semut tertentu dalam bentuk bau.
Seperti ketika manusia bertemu grup dengan karakteristik tertentu dan menyebarkan pengalamannya kepada orang lain, seekor semut pun mampu menyebarkan pengalamannya pada individu lain dalam kelompoknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat kimia dalam bentuk bau berperan dalam komunitas semut. Dengan cara ini, koloni semut bisa bekerja sama melawan musuh atau penyusup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.