JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus memantau lokasi jatuhnya sampah antariksa roket Jepang, H2A, yang saat ini dalam proses jatuh ke Bumi.
"Bekas roket Jepang H2A berupa tabung ditaksir berdiameter empat meter dan panjang sekitar lima meter kini sedang melayang jatuh," ujar Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan Prof Dr Thomas Djamaludin melalui akun jejaring sosial Facebook miliknya, Senin (13/2/2012).
Deputi Lapan Thomas Djamaludin mengatakan, sampah antariksa yang akan jatuh itu hanya berupa logam kosong dan diperkirakan akan jatuh di suatu wilayah antara 83 LU-83 LS pada 14-17 Februari.
"Perlu waspada, tetapi tidak perlu khawatir karena kemungkinan besar jatuh di lautan," tambahnya.
Thomas mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Tanah Air sudah pernah mendapatkan kiriman sampah roket milik Rusia yang jatuh di Gorontalo dan Lampung, kemudian milik China di Bengkulu.
"Mungkin sekian banyak lagi yang jatuh di wilayah Indonesia, tetapi tidak kita ketahui karena jatuh di laut atau hutan. Lapan terus memantaunya," kata dia.
Saat ini, terdapat lebih dari 6.000 sampah antariksa berupa badan roket atau pecahan satelit atau roket yang masih melayang di angkasa.
Roket H2A merupakan roket komersial milik Jepang yang diluncurkan pertama kali pada 2001. Peluncuran roket itu dimaksudkan untuk mengintai aktivitas di Semenanjung Korea.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.