Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/02/2012, 16:51 WIB
|
EditorA. Wisnubrata

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Gabungan Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil melepasliarkan dua ekor orangutan pada 25 Januari 2012.

Dua orangutan yang dilepasliarkan adalah induk dan anak yang diberi nama Suci dan Sri. Keduanya adalah orangutan yang ditemukan di kawasan perkebunan PT Balacak Himba Bahari (BHB) pada tanggal 22 Januari 2012.

Ada momen mengharukan saat tim akhirnya berhasil melepasliarkan Suci dan Sri. Ekspresi kedua orangutan itu saat lepas liar jauh berbeda dengan ekspresinya saat ditemukan di dekat area semai perkebunan.

Dr Aldrainto Priadjati, Deputi Direktur RHOI, mengatakan, saat ditemukan, orangutan tampak kelelahan. Orangutan memeluk anaknya. Sementara di sekelilingnya, orang-orang membawa parang dan tali.

Ekspresi berbeda ditunjukkan saat lepas liar. "Begitu mencium bau hutan, orangutan yang kita bius lalu tersadar. Induk dan anaknya spontan langsung memanjat pohon," ungkap Aldrianto dalam konferensi pers, Kamis (2/2/2012).

"Kita sampai khawatir karena orangutan belum sadar penuh. Akhirnya kita tunggu karena kita khawatir orangutan akan jatuh," tambah Aldrianto.

Aldrianto mengungkapkan, momen tersebut sangat mengharukan. Orangutan seperti kembali ke rumahnya. Video di bawah menggambarkan momen tersebut.

Suci dan Sri dilepasliarkan di hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Selain keduanya, masih banyak orangutan yang menunggu untuk dilepasliarkan. Di pusat rehabilitasi, ada 850 ekor orangutan yang harus dikembalikan ke alam.

Pelepasliaran orangutan menyisakan masalah. Lahan terbatas dan butuh biaya miliaran untuk menyewa hutan serta mengirim orangutan ke hutan. Butuh keberpihakan banyak pihak, termasuk pemerintah dan kalangan bisnis, untuk mengatasinya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+