Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nihil... Tak Ada Peninggalan Berbentuk Piramida

Kompas.com - 02/02/2012, 00:07 WIB
M.Latief

Penulis

GARUT, KOMPAS.com — Kabar mengenai peninggalan bersejarah di Gunung Sadahurip, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menyerupai bangunan piramida, tidak dapat dibuktikan. Pernyataan tersebut dipaparkan dinas pariwisata setempat berdasarkan laporan tim ahli geologi dan arkeologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang datang melakukan penelitian di gunung tersebut. 

"Bentuk menyerupai piramida itu terbentuk secara alami, jadi tidak bisa dikatakan kalau di dalam Gunung Sadahurip memendam piramida peninggalan sejarah," kata Warjita, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, kepada wartawan, Rabu (1/2/2012).

Pernyataan Warjita tersebut berdasarkan laporan tim ahli geologi dan arkeologi dari ITB yang datang melakukan penelitian di Gunung Sadahurip beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima tim peneliti ITB, Gunung Sadahurip tidak memendam peninggalan bersejarah atau bangunan piramida yang disebut-sebut oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief.

Warjita mengatakan, berdasarkan keterangan tim penelitian yang dipimpin ahli geologi ITB, Sujatmiko, Gunung Sadahurip yang membentuk mengerucut seperti piramida karena proses pembentukan alam.

"Secara alami dan tidak bisa dikatakan kalau di dalam Gunung Sadahurip memendam piramida peninggalan sejarah," katanya.

Warjita menambahkan, penilaian tim dari ITB menyayangkan langkah penelitian oleh tim sebelumnya yang menyalahi aturan. Tim peneliti dari ITB, kata Warjita, menilai tim peneliti Gunung Sadahurip sebelumnya langsung melakukan pendeteksian pada lapisan tanah, tidak terlebih dahulu menempuh jalur historis dan tanda-tanda peninggalan sejarah sekitar gunung. Apalagi dikaji dari sejarah di Indonesia, kata Warjita, tidak pernah mengenal adanya peradaban pembuatan piramida, kecuali mengenal adanya punden berundak dan candi.

"Langkah penelitian tim dari pusat pun sudah menyalahi prosedur penggalian benda-benda bersejarah. Dilihat historis di Indonesia tak pernah mengenal peradaban pembuatan piramida," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com