Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Langka Segera Mekar di Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 27/01/2012, 16:40 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bunga bangkai langka jenis Amorphophallus titanum yang tumbuh di Kebun Raya Bogor akan segera mekar.

"Amorphophallus titanum ini akan mekar dalam hitungan hari. Awal bulan depan (Februari) mungkin akan mekar sempurna," kata Dra. Sofi Mursidawati M.Sc., peneliti di Kebun Raya Bogor.

Mekarnya bunga bangkai ini adalah peristiwa langka. Tumbuhan yang sama baru akan berbunga lagi dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.

Bunga Amorphophallus titanum yang mekar kali ini adalah koleksi yang dibawa dari wilayah Lahat pada tahun 2009. Perbungaan kali ini merupakan yang pertama bagi individu bunga tersebut selama tumbuh di Kebun Raya Bogor.

Sementara, perbungaan bunga bangkai di Kebun Raya Bogor sudah yang kesekian kalinya. Tercatat, perbungaan bunga bangkai sudah terjadi sejak tahun 1942. Terdapat foto bunga bangkai yang mekar bersama almarhum mantan Presiden Soekarno.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, saat ini Amorphophallus titanum yang akan mekar masih berupa kuncup dengan tinggi lebih dari 50 cm. Bagian pelindung bunga berwarna hijau muda sementara bagian tongkol bunga berwarna keunguan.

Amorphophallus titanum adalah bunga endemik Sumatera. Bunga ini pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh ahli botani asal Italia, Odoardo Beccari, pada tahun 1878

Jenis bunga bangkai ini hanya salah satu dari 25 jenis bunga marga Amorphophallus yang ada di Indonesia dan 18 jenis marga yang endemik Indonesia.

Yuzammi, peneliti bunga bangkai dari Kebun Raya Bogor, mengatakan, "Perbungaan bunga bangkai ini selalu menarik untuk diamati karena selalu berbeda setiap individu."

Bagi peneliti, kata Yuzammi, perbungaan bunga bangkai bisa menjadi kesempatan untuk meneliti fenologi (perilaku), misalnya bagaimana bunga mekar, waktu secara spesifik dan arah perbungaan.

Secara khusus, bunga bangkai yang mekar kali ini akan menjadi alat studi pengawetan bunga raksasa. Rencananya, program pengawetan ini akan dilakukan lewat kerjasama dengan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com