Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepiting Karapas Coklat Ditemukan di Papua

Kompas.com - 18/01/2012, 10:20 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu lagi spesies baru dari Indonesia ditemukan. Spesies baru kali ini bernama Macrophthalmus fusculatus, sejenis kepiting yang punya karapas berwarna coklat.

Penemunya ialah dua staf Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dwi Listyo Rahayu dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Loka Bio Industri Laut di Mataram dan Dharma Arif Nugroho dari UPT Loka Konservasi Biota Laut Ambon. Keduanya bernaung di bawah Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.

Dwi Listyo Rahayu yang akrab disapa Yoyok, mengatakan bahwa jenis Macrophthalmus fusculatus memiliki beberapa ciri khas.

"Spesies ini bentuk karapasnya melebar di bagian posterior (bagian karapas yang terletak di antara kaki kelima), dan bentuk capitnya memanjang," ungkap Dwi lewat surat elektronik kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2012).

"Secara sepintas jenis ini tampak kusam, berlumpur, dan kotor. Tetapi setelah dibersihkan dari lumpur, maka akan terlihat karapas yang berwarna coklat dengan beberapa kelompok tonjolan-tonjolan kecil (tubercles), dan capitnya yang halus. Menurut saya terlihat cantik dibawah mikroskop," tambah Yoyok.

Nama spesies ini sendiri diambil dari ciri khas karapas yang berwarna coklat. Secara harafiah, kata bahasa latin fuscus dalam bahasa Indonesia berarti coklat.

Macrophthalmus fusculatus memiliki ukuran kecil. Diameter karapasnya hanya 4-10 sentimeter. Sementara, habitatnya adalah pada substrat pasir berlumpur di hutan bakau.

"Sampai saat ini hanya ditemukan di hutan bakau di daerah Timika, Papua," kata Yoyok. Meski demikian, terbuka kemungkinan untuk menemukannya di perairan lain seperti Maluku dan Sulawesi.

Proses identifikasi spesies ini sebagai spesies baru memerlukan waktu cukup lama, 10 tahun.

"Macrophthalmus fusculatus pertama kali dikoleksi pada tahun 2001 ketika saya mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian di Timika, Papua. Pada saat itu biota tersebut diidentifikasi sebagai jenis (species) yang sudah dikenal," tutur Yoyok.

Namun, Yoyok dan rekannya terus mengumpulkan spesimen-spesimen organisme yang masuk genus Marcophthalmus dari Papua dan Lombok. Sejak tahun 2008, pengamatan secara lebih detail dimulai. Hasil pengamatan dan perbandingan dengan koleksi genus Macrophthalmus di Raffles Museum of Biodiversity Research di Singapura menunjukkan bahwa kepiting karapas coklat ini spesies baru. Macrophthalmus fusculatus positif dinyatakan sebagai spesies baru pada tahun 2011.

Bersama penemuan spesies Macrophthalmus fusculatus ini, Yoyok dan rekannya juga menemukan 14 spesies lain dari genus Macrophthalmus, di antaranya spesies Macrophthalmus abbreviatus dan Macrophthalmus sulcatus malaccensis yang eksistensinya di Indonesia baru diketahui kali ini.

Penemuan ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan jenis Macrophthalmus. Genus yang bercirikan tubuh pipih dan tangkai mata panjang ini diketahui hanya hidup di wilayah Indo-Pasifik Barat, mulai Laut Merah, Samudra Hindia, dan perairan Jepang. Penemuan organisme yang berhabitat di wilayah pesisir ini mempertegas bahwa hutan bakau dan wilayah pesisir perlu dijaga kelestariannya.

Penelitian Yoyok dan Dharma Arif Nugroho dipublikasikan di jurnal internasional taksonomi, Zootaxa, Kamis (12/1/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com