Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karbondioksida Merusak Otak Ikan

Kompas.com - 16/01/2012, 20:02 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

QUEENSLAND, KOMPAS.com - Karbondioksida (CO2) yang konsentrasinya terus meningkat terbukti berpengaruh terhadap ikan yang hidup di lautan. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change baru-baru ini.

"Dan sekarang cukup jelas bahwa gas CO2 menyebabkan kerusakan signifikan pada sistem saraf pusat ikan, yang akan berdampak pada ketidakmampuan untuk survive," ungkap Phillip Muday, peneliti, seperti dilaporkan AFP, Senin (16/1/2012).

"Kami menemukan bahwa peningkatan CO2 terlarut di laut bisa mempengaruhi fungsi neurotransmitter secara langsung, yang akan menjadi ancaman langsung dan tak pernah dikenal sebelumnya," tambah Munday.

Munday mempelajari bagaimana perilaku baby clownfish atau ikan nemo dan damselfish (Stegastes nigricans) di tengah predator pada lingkungan yang kadar CO2-nya tinggi. Peneliti menemukan bahwa konsentrasi CO2 memang mempengaruhi baby clownfish dan damselfish.

"Hasil kami menunjukkan bahwa kemampuan membaui para bayi ikan terganggu oleh besarnya konsentrasi CO2 dalam air, artinya bahwa mereka sulit menemukan karang untuk berlindung maupun mendeteksi bau ikan predator," jelas Munday.

Hasil juga menunjukkan bahwa indera pendengaran ikan juga terganggu akibat kadar CO2 tinggi. Ini menyebabkan ikan lebih rentan terhadap predator. Sementara itu, ikan juga kehilangan insting untuk bergerak ke kiri dan kanan.

"Ini semua menunjukkan pada kita bahwa bukan kerusakan ringan yang terjadi pada indera mereka, tetapi bahwa level CO2 yang tinggi mempengaruhi seluruh sistem saraf pusat," papar Munday.

Munday mengatakan, 2,3 miliar ton emisi CO2 terlarut dalam air setiap tahunnya. Ini akan mengancam ikan dan organisme laut lain. Riset ini dilakukan oleh Center of Excellence for Coral Reef, Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com