ESSEX, KOMPAS.com — Badak adalah salah satu dari hewan darat paling berat di Bumi, namun memiliki ukuran kaki yang relatif kecil. Ilmuwan tertarik untuk mengetahui bagaimana kaki badak yang kecil bisa menopang kaki badak yang besar.
Profesor John Huctinson dari Royal Veterinary College (RVC) melakukan penelitian. Ia melatih badak di kebun binatang Colchester dan meminta badak itu untuk berjalan di lintasan teknologi tinggi yang dilengkapi sensor pengukur tekanan.
"Tekanan tiap telapak kaki menunjukkan gaya per satuan luas, di mana tubuh badak ditopang oleh setiap area kaki pada resolusi tinggi," kata Hutchinson seperti dikutip BBC, Selasa (10/1/2012).
Dr Olga Panagiotopulou yang juga terlibat pada studi membandingkan cara gajah dan badak mendistribusikan berat badannya pada kaki. Hasilnya, memang terdapat perbedaan antara cara gajah dan badak mendistribusikan berat badannya.
"Gajah memiliki lebih banyak tekanan pada bagian luar kakinya, sementara badak memiliki tekanan paling besar di bagian dalam kakinya," papar Panagiotopoulou.
Apa gunanya penelitian ini? Hutchinson mengungkapkan bahwa di lokasi penangkaran, badak sering mengalami masalah akibat kakinya. Penanganan menghadapi kesulitan karena tidak mengetahui bagian kaki yang paling banyak menanggung beban.
"Lebih banyak kita tahu tentang bagaimana kaki badak bekerja, lebih banyak pula kita bisa membantu," ucap Hutchington.
Lebih lanjut, Hutchinson juga menuturkan bahwa penelitian ini punya aplikasi lebih luas. Misalnya, manusia nantinya bisa mengembangkan perangkat yang bisa menopang dan memindahkan beban berat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!