Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Luar Angkasa Rusia Diduga Disabotase

Kompas.com - 10/01/2012, 22:45 WIB
Pieter P Gero

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Kepala Roscosmos, Vladimir Popovkin menduga kegagalan dari sejumlah program luar angkasa negara itu, bisa jadi karena adanya intervensi musuh alias sabotase.

Penegasan Popovkin ini menyusul sebuah wahana luar angkasa tanpa awak Rusia, Phobos-Grunt yang hendak melakukan misi ke sebuah bulan di Planet Mars, gagal saat mengorbit bumi setelah diluncurkan 9 November 2011 lalu.

Badan Luar Angkasan Rusia, Roscosmos, sebelumnya menegaskan, Phobos-Ground yang gagal ini diperkirakan akan jatuh dan serpihannya menghantam bumi pada 15 Januari mendatang.

Wahana seberat 13,5 ton ini akan hancur meninggalkan antara 20 sampai 30 serpihan, dengan total berat tidak lebih dari 200 kilogram saat menghantam bumi.

Popovkin tidak menuduh langsung Amerika Serikat di balik kegagalan misi luar angkasa Rusia. Namun dalam wawancara yang dipublikasikan hari Selasa (10/1/2012) di harian Izvestia, Popovkin menegaskan, sejumlah wahana luar angkasa Rusia mendadak tidak berfungsi dan gagal saat berupaya mencapai lintasannya di orbit.

Popovkin menegaskan, dia tidak mau merinci tuduhannya ini, namun teknologi modern membuat sebuah wahana luar angkasa menjadi rentan dikacau oleh pihak asing.

Proyek Phobos-Ground merupakan proyek ambisius Rusia, guna mengembalikan program luar angkasa negara itu yang tidak sempat berkibar lagi sejak bubarnya Uni Soviet akhir tahun 1989. Misi ini bagian dari rencana mereka mencapai Mars. Rusia sudah melakukan sejumlah misi luar angkasa namun gagal.

Sejumlah misi tanpa awak guna memasok logistik ke Stasiun Angkasa Internasional juga dilakukan, namun gagal dan jatuh di Siberia pada Agustus 2011 lalu. Misi ini diluncurkan dengan roket pendorong Soyuz. Kondisi ini memaksa Rusia menghentikan pengunaan roket Soyuz.

Rusia juga kehilangan tiga satelit navigasi, sebuah satelit militer mutakhir, dan sebuah satelit telekomunikasi.

Kegagalan Rusia terakhir yakni saat sebuah serpihan satelit komunikasi Rusia jatuh menimpa sebuah desa di Siberia bulan Desember lalu, setelah tidak mencapai orbit karena gagalnya roket Soyuz.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com