SEMARANG, KOMPAS.com- Nasib petani cengkeh di Kecamatan Belik, Pulosari, Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sedang tidak beruntung. Sudah delapan bulan terakhir ini, pohon cengkeh tidak berbunga karena anomali iklim.
Ditemui di DPRD Jateng, Semarang, petani cengkeh asal Belik, Rahmad, Senin (9/1/2012), menyatakan, jangankan panen, bunga cengeh saja tidak berkembang.
"Hujan yang terus mengguyur (termasuk di musim kemarau) menyebabkan banyak pohon cengkeh tidak panen. Kami tidak punya kegiatan lain kecuali menanti panen cengkeh, " ujar Rahmad.
Tanaman cengkeh di sentra Belik dan sekitarnya biasanya panen Agustus-Oktober. Satu pohon bisa menghasilkan 8-10 kilogram cengkeh per hari. Untuk diketahui, daerah ini berada di ketinggian Gunung Sindoro, relatif basah. Hujan bisa turun di musim kemarau.
Rahmad menyebutkan, rata-rata petani memiliki minimal 25 pohon cengkeh di kebun. Lankanya tanaman yang panen, harga cengkeh bisa mencapai Rp 150.000 per kilogram. Harga batang cegkeh bisa Rp 13.000 per kilogram. Sayangnya, kini banyak tanaman cengkeh dibiarkan merana oleh petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.