Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 200 Kg Komponen Phobos-Grunt yang Bisa Jatuh

Kompas.com - 05/01/2012, 23:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Phobos-Grunt milik Rusia yang gagal menuju Phobos, bulan Mars akan jatuh dalam rentang waktu 9-20 Januari 2012. Dampak jatuhnya Phobos-Grunt diperkirakan jauh lebih massif dari sampah antariksa yang jatuh sebelumnya, Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) milik NASA dan Roentgen Satellite (Rosat).

"Dengan massanya yang jumbo yakni 13,2 ton Phobos-Grunt diperkirakan bakal menyisakan sedikitnya 200 kg komponennya selamat dari pemanggangan hebat di atmosfer untuk menghantam muka Bumi," kata astronom Ma'rufin Sudibyo lewat Facebook, Kamis (5/1/2012).

Material yang mungkin jatuh termasuk kapsul tahan panas yang dirancang bisa selamat kembali ke Bumi membawa sampel batuan dan tanah Mars. Selain itu, bahan Dimetil Hidrazin dan Nitrogen Tetraoksida juga diperkirakan akan masuk ke Bumi karena tak habis menguap di udara.

Dampak jatuhnya Phobos-Grunt ada dua. Jika komponen jatuh ke kawasan padat penduduk, peristiwa seperti jatuhnya meteor di Duren Sawit bisa terulang. Sementara, bahan Dimetil Hidrazin dan Nitrogen Tetraoksida juga bisa membahayakan karena menyebabkan tangan melepuh dan mengalami luka bakar.

Masyarakat Indonesia, kata Ma'rufin, harus waspada dengan dampak jatuhnya wahana ini. Pasalnya, dalam rentang waktu 9-20 Januari 2011, wahana ini melintasi langit Indonesia. Menurut analisis Ma'rufin, dalam sehari wahana ini bisa melintasi Indonesia dua kali.

Apa yang harus dilakukan masyarakat Indonesia? "Yang utama adalah, jika di sekitar tempat tinggal anda mendadak ditemukan reruntuk aneh di antara tanggal 9 hingga 20 Januari 2012 dan sebelumnya terdengar suara menggelegar di langit di kala fajar (antara pukul 3 hingga 5 WIB) atau sore hari (antara pukul 13 hingga 16 WIB), jangan pernah berusaha menyentuhnya atau mendekatinya terlalu dekat," kata Ma'rufin.

"Laporkan segera ke pihak berwenang terdekat dan nyatakan sebagai terduga reruntuk Phobos-Grunt. Mintalah pihak berwenang untuk secepatnya menghubungi LAPAN, agar prosedur penanganan sampah antariksa bisa dilaksanakan secepat mungkin," pungkas Ma'rufin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com