YOGYAKARTA, KOMPAS -
Lokasi pengembangan durian menoreh berada di areal tanah kas desa di Dusun Tonogoro, Desa Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo. Untuk pasokan air irigasi, di lahan ini juga akan dibangun waduk mini dengan kapasitas 8.000 meter kubik.
”Kami bekerja sama dengan Yayasan Obor Tani akan menyiapkan lahan seluas 20 hektar untuk pengembangan dua jenis durian tersebut,” kata Kepala Desa Banjaroyo B Wiwin Windarta, Minggu (1/1) di Yogyakarta.
Total dana penyiapan lahan dan pembangunan waduk sekitar Rp 1,5 miliar. Lereng Menoreh, khususnya Kecamatan Kalibawang, terkenal sebagai sentra penghasil durian. Rasa durian manis agak pahit dan selalu matang di pohon.
Menurut Wiwin, tahun 2011 ditemukan lagi satu varietas durian lokal Menoreh, yakni durian menoreh legit. Varietas ini sedang diteliti dan segera dipatenkan. Salah satu cara menggali varietas baru adalah melalui festival durian.
Menurut Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, selain untuk menjaring varietas unggul, festival durian juga menjadi sarana memperkenalkan durian lokal kepada masyarakat. Di Desa Banjaroyo, sekitar 10.000 pohon durian bisa menghasilkan lebih dari 500.000 buah durian.