Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosisten Mangrove di Aceh Terancam Punah

Kompas.com - 31/12/2011, 22:02 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com -- Ekosistem mangrove di Aceh terancam punah apabila tak ada upaya restorasi dan penataan yang serius dari pemerintah. Menurut hasil temuan Jaringan Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (Jaringan Kuala), dalam kurun waktu 40 tahun terakhir, laju kehilangan tutupan mangrove di Aceh mencapai 750 hektar hingga 1.000 hektar per tahun.

Aktivis Jaringan Kuala, Arifsyah M Nasution mengungkapkan, penyusutan ini terus terjadi karena kegiatan perambahan, pembalakan, bahkan konversi lahan mangrove. "Pembabatan mangrove untuk kayu bakar, bahan baku arang, kayu perancah bangunan, konversi hutan mangrove untuk tambak intensif, kebun sawit dan permukiman, adalah bentuk-bentuk perusakan ekosistem mangrove tersebut," kata Arifsyah, Sabtu (31/12/2011) di Banda Aceh.

Akibat tingginya laju kehilangan tutupan itu, luasan mangrove di Aceh saat ini tinggal sekitar 19.000 sampai dengan 20.000 hektar. Angka kisaran itu didapat dari hasil analisis dan interpretasi citra satelit yang dilakukan Jaringan KuALA bersama WWF-Indonesia Aceh Program dan Yayasan Leuser Internasional (YLI) tahun 2010.

Luasan itu jauh menurun dibanding potensi luasan mangrove di Aceh tahun 1970-an yang berkisar antara 65.000 hektar hingga 70.000 hektar. Hingga tahun 1990-an, luasan mangrove di Aceh menyusut 50 persen seiring merebaknya bisnis tambak udang, dan kian menyusut lagi tahun 2002 hingga tinggal 27.104,4 hektar.

Pada saat tsunami tahun 2004, luasan kian menyusut lagi. Bahkan, di pantai barat Aceh, kerusakan mangrove mencapai 75 persen hingga 100 persen. "Bentang mangrove pun tinggal di pesisir timur, yang kini tinggal 19.000 hektar hingga 20.000 hektar. Namun, 70 persen dari tutupan yang tersisa itu ternyata sudah rusak," papar Arifsyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com