Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fenomena Langit Terbaik 2011

Kompas.com - 26/12/2011, 12:22 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Matahari, bulan, planet, asteroid, dan meteor membuat banyak "ulah" pada tahun 2011 ini. Pergerakannya mengitari Matahari dan posisinya relatif terhadap Bumi, menyuguhkan fenomena langit menarik pada tahun 2011. 

Kompas.com terus mengikuti fenomena-fenomena langit yang terjadi sepanjang 2011, menyajikannya dalam bentuk artikel sains, dan mengajak khalayak untuk menikmatinya dengan memberi tips-tips sederhana. Nah, apa saja fenomena langit paling menarik dan paling direspons oleh pembaca Kompas.com? Berikut kami rangkum lima fenomena langit tersebut:

1. "Supermoon"
Inilah fenomena langit paling menarik perhatian masyarakat tahun 2011. Supermoon adalah fenomena ketika bulan tampak lebih besar dari biasanya. Tepatnya, tujuh persen lebih besar. Supermoon terjadi pada Sabtu (19/3/2011) malam dan Minggu (20/3/2011) dini hari.

Supermoon terjadi ketika bulan berada di jarak paling dekat dengan Bumi. Jarak antara Bulan dan Bumi saat itu hanya 356.377 kilometer, 30.000 kilometer lebih dekat daripada jarak rata-rata Bulan-Bumi.

Supermoon sempat diduga menjadi salah satu sebab gempa dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011. Supermoon juga sempat dikaitkan dengan gelombang tinggi. Namun, ilmuwan membuktikan bahwa dampak supermoon tak begitu signifikan.

Kompas.com menyajikan artikel "Menanti Supermoon" pada 19 Maret 2011. Aktivitas di jejaring sosial membicarakan supermoon juga sangat besar. Supermoon sempat menjadi trending topics di Twitter. Artikel supermoon di Kompas.com sendiri dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 12.000 orang! Supermoon benar-benar super.

2. Gerhana bulan total
Ada dua gerhana bulan total yang terjadi pada tahun 2011, yakni pada Kamis (16/6/2011) dengan totalitas 100 menit pada pukul 02.22-04.02 WIB dan Sabtu (10/12/2011) dengan totalitas 50 menit pada pukul 21.07-21.57 WIB.

Saat gerhana bulan total pada bulan Juni terjadi, Kompas.com sempat mengamati bersama anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta. Ketika gerhana hampir usai, Jupiter tampak menghiasi langit. Inilah gerhana bulan total terbaik tahun 2011.

Sementara itu, gerhana bulan total pada bulan Desember relatif tak bisa disaksikan karena mendung dan hujan. Gerhana sama sekali tak tampak di Jakarta. Di Yogyakarta, Gombong, dan Samarinda, gerhana masih bisa disaksikan walaupun sedikit terganggu oleh awan.

Dua gerhana total yang terjadi tahun ini mengundang perhatian pembaca Kompas.com. Artikel "Tiga Hari Lagi Gerhana Bulan Total" dibaca oleh sekitar 72.000 orang dan dibagikan ke Facebook oleh sekitar 11.000 orang. Sementara itu, artikel "Malam Minggu, Gerhana Bulan Terakhir Tahun Ini" dibaca oleh sekitar 74.000 orang dan dibagikan ke Facebook oleh 8.000-an orang.

3. Purnama Jupiter
Bukan hanya bulan yang bisa purnama. Jupiter juga bisa mencapai purnama alias terlihat penuh dan sedikit lebih besar. Purnama Jupiter terjadi saat planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi, yakni 629 juta kilometer. Bumi, Jupiter, dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Purnama Jupiter terjadi pada Jumat (28/10/2011). Saat Purnama, Jupiter tampil dengan magnitud -2,8. Planet terbesar di Tata Surya itu bersinar terang hingga terlihat oleh mata telanjang di Jakarta yang polusi cahayanya besar. Purnama Jupiter kali ini merupakan yang terbaik dalam 11 tahun terakhir.

Artikel yang dihadirkan Kompas.com "Nantikan Purnama Jupiter Besok Malam" dibaca oleh lebih dari 57.000 orang, disukai 335 facebookers dan dibagikan ke jejaring sosial itu oleh 9.327 orang. Di Twitter pun, purnama Jupiter jadi perbincangan.

4. Bulan biru
Ini adalah fenomena langka. Bulan biru sebenarnya didefinisikan sebagai purnama kedua dalam bulan yang sama, bukan berarti bulan memang tampak biru. Namun, tahun ini, Bulan benar-benar tampak kebiruan.

Fenomena ini disaksikan oleh astronom Ma'rufin Sudibyo saat mengamati gerhana bulan total di Gombong pada Sabtu (10/12/2011). Ma'rufin mengatakan bahwa bulan yang kebiruan disebabkan oleh hasil hamburan ozon.

Kompas.com mengulas tentang fenomena bulan biru dalam artikel "Gerhana Bulan di Gombong Tampak Kebiruan" dan "Bulan Biru Bukan Cuma Kiasan". Masing-masing dibaca oleh belasan ribu orang, dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 500 orang.

Fenomena bulan biru juga pernah terjadi beberapa tahun setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Tak hanya "bulan biru", saat itu Matahari pun berwarna lavender. Hal tersebut dibahas dalam artikel "Bulan Biru dan Matahari Lavender" yang menarik minat puluhan ribu pembaca.

5. Dua hujan meteor pada bulan Ramadhan

Ramadhan penuh berkah, dan kali ini berkahnya adalah dua hujan meteor. Masing-masing adalah hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids yang memuncak pada 13 Agustus 2011.

Hujan meteor Perseids dan Delta Aquarids menarik banyak minat dari pembaca Kompas.com. Buktinya, artikel "Dua Hujan Meteor di Malam Bulan Ramadhan" dibaca oleh 26.000 orang serta dibagikan ke Facebook oleh lebih dari 2200 orang.

Selain lima fenomena langit tersebut, sebenarnya masih banyak fenomena yang muncul. Salah satunya adalah purnama terkecil atau kebalikan dari supermoon yang terjadi 11 Oktober 2011. Ada pula komet Lovejoy yang menabrak Matahari, selamat dan akhirnya menampakkan diri menjelang Natal. Sayangnya, banyak fenomena tak bisa disaksikan oleh banyak orang.

Tahun 2012, ada banyak fenomena langit yang bakal bisa disaksikan. Salah satunya adalah Mars yang akan tampak lebih terang karena berada di titik terdekat Bumi pada 5 Maret 2012. Siapkan mata dan teleskop....

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau