Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Satwa Langka Diselamatkan dari Penyelundupan

Kompas.com - 22/12/2011, 20:11 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat selama tahun 2011 menyelamatkan 25 satwa dilindungi dari tangan masyarakat ataupun dari usaha penyelundupan.

Wakil Kepala Satuan Tugas Polisi Kehutanan Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Zulmi Gusrul di Padang, Kamis, mengatakan, selama 2011, satwa langka yang diamankan tersebut lalu dibawa ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi, dan juga dilepaskan di Taman Raya Bung Hatta, yang merupakan tempat konservasi hewan dilindungi.

"Sepanjang tahun ini memang ada beberapa hewan dilindungi yang berhasil diselamatkan, baik dari tangan masyarakat maupun yang akan diperdagangkan, seperti penemuan trenggiling (Manis javanica) pada Juni 2011," kata Zulmi, Kamis (22/12/2011).

Dia menambahkan, kebanyakan hewan dilindungi tersebut didapat dari tangan masyarakat yang dibawa dari Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Ke-25 satwa dilindungi yang diamankan BKSDA Sumbar tahun 2011 ini terdiri atas 12 trenggiling, 1 harimu dahan, 1 harimau sumatera, 2 beruang, 1 kukang atau malu-malu, 1 siamang, 2 burung kakak tua, 1 burung rangkong, serta satwa endemik di Kabupeten Kepulauan Mentawai, yaitu 3 bokai, dan 1 bilau.

Satwa dilindungi yang diselamatkan BKSDA Sumbar tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun itu jumlah satwa dilindungi yang diselamatkan mencapai 20 ekor.

"Satwa endemik di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berhasil diselamatkan tersebut diperoleh dari masyarakat setempat yang kemudian menyerahkannya kepada petugas BKSDA di daerah itu," ujar Zulmi.

BKSDA Sumbar meminta masyarakat menyerahkan satwa langka yang dilindungi tersebut kepada instansi terkait agar kelangsungan hidup satwa-satwa itu dapat terus dijaga.

Sementara itu, khusus satwa trenggiling yang merupakan hewan paling banyak diselamatkan tahun 2011, menurut BKSDA Sumbar, merupakan satwa yang sering diselundupkan.

Saat ini BKSDA Sumbar terus melakukan pemantauan di daerah perbatasan Sumbar dengan daerah lainnya untuk menghindari penyelundupan hewan langka dari daerah itu ke daerah lainnya.

Empat daerah yang menjadi pusat pantauan BKSDA Sumbar adalah Kota Payakumbuh, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, serta Kabupaten Dhamasraya, yang merupakan daerah perbatasan lintas provinsi.

Selain satwa dilindungi, pada tahun 2011, tepatnya 23 November 2011, BKSDA Sumbar juga menggagalkan penyelundupan 120 burung beo dari Kabupaten Kepulauan Mentawai di Pelabuhan Muara Padang, yang kemudian dilepas kembali ke habitat aslinya di Pulau Siberut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com