Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Perubahan Iklim Lahirkan Paket Durban

Kompas.com - 11/12/2011, 13:41 WIB
Indra Akuntono, ING

Penulis

DURBAN, KOMPAS.com- Di tengah rasa frustrasi dan kelelahan yang mendera para delegasi, Konferensi Perubahan Iklim PBB, Konferensi Para Pihak ke-17/ Pertemuan Para Pihak untuk Protokol Kyoto ke-7 (COP-17/CMP-7) Kerangka Kerja Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) menghasilkan Paket Durban yang mengadopsi tiga dokumen dan memutuskan rezim baru paska-Protokol Kyoto.

Konferensi berakhir pukul 05.25 waktu setempat atau siang hari  ini, Minggu (11/12/2011).

Terkait dengan pengurangan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim, para pihak UNFCCC sepakat melanjutkan Protoko l Kyoto ke tahap kedua. Tahap pertama Protokol Kyoto berlaku 2008-2012.

Menurut Komisioner Uni Eropa Connie Hedegaard dalam jumpa pers seusai penutupan konferensi, masa berlaku Protokol Kyoto tahap kedua masih ada dua pilihan, selama 5 tahun (1 Januari 2013-31 Desember 2017) atau 8 tahun (1 Januari 2013-31 Desember 2020). "Masih akan diputuskan pada COP selanjutnya," kata Connie seperti dilaporkan wartawan Kompas Brigitta Isworo Laksmi.

Presiden COP-17 Maite Nkoana-Mashabane yang gembira karena akhirnya semua mau mengadopsi semua dokumen mengatakan, konferensi ini adalah untuk menjaga agar Protokol Kyoto tetap hidup.

Regim selanjutnya untuk pengurangan emisi GHG global akan dibahas mulai COP-18 dan harus selesai tahun 2015. "Rezim lanjutan akan dilaksanakan mulai 2020," tuturnya.

Keputusan penting lainnya yaitu keputusan tentang pengoperasionalan pendanaan iklim jangka panjang (Green Climate Fund) dengan membentuk badan baru. Grup negara-negara diminta mencalonkan anggota badan paling lambat 31 Maret 2012. Sementara pendaftaran untuk menjadi kantor GCF ditunggu hingga tanggal 15 April 2012.

Konferensi COP kali ini adalah yang terpanjang selama ini. Akibat terancam kebuntuan, pada sekitar pukul 15.00 diadakan pertemuan para menteri dari kelompok negara- negara, sementara itu berlangsung juga perundingan di kerja sama jangka panjang (AWG-LCA) serta badan bantuan sains dan teknologi (SBSTA).

Pukul 21.00 dimulai siding untuk pengumpulan pendapat (stocktaking) oleh Presiden COP-17. Istirahat sekitar setengah jam dimulailah Sidang Pleno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau