Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Biru Bukan Cuma Kiasan

Kompas.com - 11/12/2011, 13:10 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Bulan Biru paling fenomenal yang tercatat sejarah terjadi saat letusan Krakatau tahun 1883. Tidak hanya saat gerhana, Bulan juga tampak kebiruan setiap malam, entah sabit, separuh, ataupun purnama.

Berdasarkan penjelasan di situs NASA, Bulan berwarna biru tersebut terjadi selama bertahun-tahun sesudah letusan. Debu letusan Krakatau mengotori atmosfer dan menyebabkan sinar putih yang biasanya diperlihatkan Bulan tampak biru.

Bulan Biru juga terjadi setelah letusan Gunung St. Helen pada 1980 dan Gunung El Chicon di Meksiko tahun 1983.

Gerhana 10 Desember dan Bulan Biru

Contoh terakhir bulan yang tampak kebiruan terjadi pada Sabtu (10/12/2011) malam, saat Gerhana Bulan Total memasuki totalitas sekitar pukul 21.07 - 21.57 WIB. Ma'rufin yang mengamati fenomena tersebut dari Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Ia mengatakan bahwa Bulan yang berwarna kebiruan teramati oleh dua teleskop berbeda. Warna kebiruan cenderung menumpuk di satu titik. Berbeda dari gerhana Bulan total 1992, warna kebiruan pada gerhana kali ini dihiasi oleh warna merah pada bagian cakram Bulan yang lain.

Apa sebab Bulan yang tampak biru kali ini? Beberapa waktu lalu Gunung Merapi di Yogyakarta memang sempat meletus. Namun, Ma'rufin menguraikan bahwa warna kebiruan yang tampak tidak berkaitan dengan abu vulkanik Merapi. Buktinya, Bulan masih tampak kemerahan semalam.

Bulan dengan kelir kebiruan yang terjadi semalam tidak teramati di tempat selain Gombong. Oleh sebab itu, belum diketahui apakah fenomena tersebut lokal atau ekstraterestrial. Dengan demikian, belum tahu pasti sebab munculnya warna kebiruan.

"Itu yang masih misterius bagi saya. Satu hipotesa saat ini sih, kemungkinan itu cahaya hasil hamburan ozon," kata Ma'rufin.

Satu yang pasti, fenomena Bulan yang tampak kebiruan bukan hanya kiasan, melainkan nyata terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com