Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 20 Persen Flora yang Teridentifikasi

Kompas.com - 30/11/2011, 18:11 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia kaya akan keragaman flora. Namun, dari sekian banyak yang diketahui, saat ini baru ada 8.000 jenis yang sudah teridentifikasi. Jumlah tersebut diperkirakan baru 20 persen dari jumlah flora yang ada di Indonesia.

"Dari jumlah total yang dimiliki empat kebun raya LIPI, yakni Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bali, ada 4.000 sampai 6.000 yang belum teridentifikasi. Itu adalah nomor koleksi, bukan jenis," kata Mustaid Siregar, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI.

Dihubungi Rabu (30/11/2011), Mustaid mengatakan, dari sejumlah nomor koleksi, ada beberapa jenis yang kemungkinan merupakan spesies yang sama. Analisis morfologis dan mungkin molekuler dibutuhkan untuk identifikasi koleksi itu.

Menurut Mustaid, saat ini diperlukan keberpihakan pemerintah pada riset eksploratif seperti taksonomi. Ia menilai, keberpihakan pemerintah saat ini sangat minim sebab kegiatan riset dipusatkan pada bidang-bidang yang aplikatif.

"Pemerintah untuk bidang riset prioritasnya adalah riset yang applied. Padahal, riset eksploratif, seperti taksonomi ini, sangat dibutuhkan. Kami perlu mendata kekayaan kita. Coba kalau kami mau bicara Protokol Kyoto dan benefit sharing, inventarisasi itu penting," kata Mustaid.

Salah satu yang diperlukan saat ini adalah ahli taksonomi. Jumlah taksonom masih sangat minim sehingga kesulitan melakukan penelitian. Diperlukan pula pengembangan koleksi flora sebab banyak koleksi yang bermanfaat untuk identifikasi berada di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau