Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2045 Indonesia Enam Besar Ekonomi Dunia

Kompas.com - 30/11/2011, 09:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Rektor Institut Teknologi Bandung, Akhmaloka mengungkapkan, perekonomian Indonesia diramalkan akan semakin maju. Meskipun kedengarannya utopis, pada 2045 atau seratus tahun kemerdekaannya, Indonesia diramalkan mampu mencapai target menduduki peringkat enam besar negara dengan perekonomian terbaik.

"Beberapa bulan ini saya punya kesempatan pergi ke luar negeri, Amerika, Korea, Thailand, mereka sangat memperhatikan Indonesia karena dianggap peradaban dunia bergeser dari Amerika, Eropa Barat pindah ke Asia, Asia Timur, ke Asia Tenggara, dengan motor yang sangat kuat adalah Cina dan India.Konon, negara ketiga setelah India adalah Indonesia," ungkap Akhmaloka dalam Malam Dharma Puruhita Beswan Djarum di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/11/2011).

Menurut Akhmaloka, jumlah penduduk yang besar menjadi modal bagi peningkatan perekonomian Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia menempati posisi terbesar ketiga di Asia setelah China dan India. "Karena punya jumlah penduduk terbesar, Malaysia hanya 1/10 Indonesia. Kalau Indonesia income per-kapita 3.500-4.000 dollar AS, ekonomi Malasyia hanya akan sama jika income-nya 35.000-40.000 dollar AS," paparnya.

Saat krisis dunia 2009, lanjut Akhmaloka, Indonesia termasuk dalam empat negara yang pertumbuhan ekonominya positif. "Saat krisis dunia 2009, ada 4 negara yang pertumbuhan ekonominya positif, China, India, Brazil, dan Indonesia," ujarnya.

Saat ini, Indonesia juga masuk dalam negara G-20. "Kalau kata pemerintah, nomor 17 tertinggi (ekonominya) di dunia, tahu 2025, pemerintah ingin masuk nomor 10," tambah Akhmaloka.

Lebih jauh Akhmaloka mengatakan, ada tantangan ke depan yang harus dihadapi Indonesia dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya. Salah satu tantangannya adalah bagaimana mendidik generasi muda agar dapat menjadi kunci kemajuan Indonesia 20 tahun mendatang. "Jika berhasil bangun pendidikan, berhasil ekonomi-nya di dunia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau