JAKARTA, KOMPAS.com - Jenis bulus raksasa yang ditemukan di Ciliwung (Chitra chitra javanensis) Jumat (11/11/2011) ternyata punya keunikan selain soal ukurannya yang super besar --yang ditemukan kemarin mencapai ukuran 140 kg.
"Bulus ini sering tampak saat bulan purnama. Jadi kepalanya nyembul di air," ungkap Haji Bombay, warga yang menampung bulus raksasa itu setelah ditemukan, ketika dihubungi Kamis (17/11/2011).
Menurut penuturan warga, tempat bulus tersebut sering menampakkan diri diketahui adalah aliran sungai Ciliwung yang memiliki kedalaman sekitar 10 meter.
Sementara, lokasi spesifik bulus yang masuk Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) itu sering muncul adalah di Kedung Babi, Kedung Raden, Kedung Wuni dan Kedung Kuda.
Pada tahun 1980an, bulus sejenis juga pernah ditemukan di aliran Ciliwung yang berada di Radio Dalam dan Tanjung Priok. Di luar itu, bulus ini juga pernah ditemukan di wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro dan di Situbondo.
Pakar herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mumpuni, mengatakan bahwa Sungai Ciliwung merupakan salah satu habitat satwa langka ini meski sejauh ini belum diketahui populasinya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Ahmad Saerozi masih mempertanyakan hal itu dan mengatakan bahwa ada kemungkinan bulus raksasa yang ditemukan adalah peliharaan warga yang lepas.
Saat ini, tim BKSDA DKI Jakarta sedang melakukan monitoring di wilayah tempat bulus raksasa itu sering menampakkan diri. Sementara, bulus raksasa yang ditangkap Jumat lalu telah dilepaskan Rabu dini hari (16/11/2011) pukul 02.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.