Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Sukses Membelah Kayu

Kompas.com - 17/11/2011, 13:17 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Kedatangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (17/11/2011) disambut upacara penyambutan atau potong pantan.

Dalam upacara itu, tamu tak selalu sukses menjalani proses menebas kayu hingga terbelah namun Ki-moon berhasil melakukannya. Begitu turun dari pesawat jet putih bergaris-garis biru di Bandar Udara (Bandara) Tjilik Riwut sekitar pukul 12.30 ia langsung disambut Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang.

Rombongan sekjen PBB kemudian berjalan ke arah gedung penerima tamu VIP dan Ki-moon disambut panitia yang mengalungkan perhiasan khas Kalteng. Ia lalu disuguhi tarian selamat datang dan menjalani proses upacara potong pantan. Ki-moon pun ditanya nama, maksud kedatangan, dan jumlah rombongannya.

"Nama saya Ban Ki-moon, Sekjen PBB. Maksud kedatangan saya untuk bertemu masyarakat Kalteng dan berdiskusi mengenai apa yang bisa PBB lakukan untuk Kalteng. Saya membawa rombongan yang berjumlah 16 orang," tuturnya dengan lancar.

Selanjutnya, ia diminta menebas sebilah kayu yang ditutupi kain. Kayu itu diletakkan melintang di tengah gapura kecil antara jalur dari landasan pacu dengan pintu masuk penerima gedung VIP. Ki-moon pun mengayunkan senjata khas suku Dayak yakni mandau ke arah kayu tersebut.

Dalam dua kali tebas saja, Ki-moon berhasil memotong kayu hingga terbelah yang spontan disambut riuh-rendah dan tepuk tangan para undangan. Setelah itu, ia diminta meminum air dari gelas yang disediakan.

Acara pun dilanjutkan dengan kunjungan ke Puskesmas Menteng, Jalan Temanggung Tilung dan Ki-moon bergegas menuju kendaraan yang telah disediakan. Kedatangan Ki-moon itu terlambat sekitar 30 menit dari jadwal yang direncanakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com