JAKARTA, KOMPAS.com — Bencana air tanah di cekungan Jakarta dan Bandung makin mengancam akibat pencemaran dan eksploitasi yang di atas ambang batas.
Ahli hidrologi pada Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Robert M Delinom mengemukakan hal itu pada orasi pengukuhannya sebagai profesor riset, Jumat (11/1/2011) di Jakarta.
"Data penelitian air tanah di berbagai tempat menunjukkan kandungan nitrat sangat tinggi," kata Delinom. Saat ini 41 persen penduduk Jakarta dan 56 persen penduduk Bandung masih menggunakan air tanah.
Kandungan nitrat di dalam air tanah sangat merugikan kesehatan manusia. Eksploitasi air tanah yang berlebih juga disebabkan keterbatasan kemampuan PDAM.
Ini ditunjukkan pemenuhan air bersih dari PDAM hanya berkisar 1 persen untuk kebutuhan industri di Bandung dan Jakarta. Delinom mengakses data 2003 yg menyebutkan pemenuhan air PDAM untuk industri hanya 3,5 juta meter kubik per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.