Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Science Film Festival Bangun Kesadaran Lingkungan

Kompas.com - 11/11/2011, 05:53 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Science Film Festival kembali akan digelar untuk kedua kalinya tahun ini pada 16-30 November 2011. Festival ini diselenggarakan oleh Goethe Institut yang bekerja sama dengan Majalah Kuark, WWF Indonesia, Universitas Paramadina, dan beberapa pihak lain.

Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, menilai, Science Film Festival bisa menjadi ajang untuk mendekatkan anak pada lingkungannya. Ia pun menilai pendidikan saat ini cenderung menjauhkan anak dari lingkungan sebab terlalu "urban oriented".

"Ilmu pengetahuan jika tidak dibagi dengan kreativitas, maka kecil pengaruhnya. Tetapi jika dibagi dengan kreativitas, pengaruhnya akan luar biasa. Science Film Festival adalah cara membagi pengetahuan dengan kreativitas dan membangun kedekatan dengan alam," kata Anies.

Science Film Festival kali ini melebarkan sayap. Festival yang menyasar anak dan remaja usia 9-16 tahun itu untuk pertama kalinya akan ditayangkan di 12 kota di Indonesia dalam rangka menjangkau lebih banyak kalangan.

"Film-film akan ditayangkan di Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Salatiga, Ambon, Biak, Sorong, dan kota-kota lain," kata Katrin Sohns dari Bagian Program Budaya dan Pengembangan Asia Tenggara Goethe Institut.

Ada 16 film yang akan ditayangkan dalam festival ini. Beberapa judul film yang akan diputar adalah Nine and a Half : Bees in Danger yang bercerita tentang lebah dan Mouse TV: Fuel Cell yang bercerita tentang cara kerja mobil hidrogen.

Salah satu film yang akan diputar merupakan produksi Indonesia, berjudul I Got It: The Volcanoes Episode. Film itu berbicara tentang anak usia 12 tahun yang rumahnya rata akibat bencana Merapi, kehilangan hewan ternak, harus mengungsi namun tetap bertekad untuk kembali.

Sejalan dengan program Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merancang tahun 2011 serta berbagai masalah hutan dan keanekaragaman hayatinya, maka Science Film Festival tahun ini mengambil tema "Hutan". Karena itu, sebagian besar film akan berbicara tentang hutan dan isinya.

Beberapa film tentang hutan, antara lain, The Whizz Reporter: Into the Rainforest", Dandelion Wonderful Forest: The Labyrinth of Trees, The Forest: Realm of Shadows dan masih banyak lagi.

Seperti tahun sebelumnya, pemutaran beberapa film juga akan diikuti dengan eksperimen. Untuk tahun ini, ada 9 eksperimen yang akan dilakukan, di antaranya, Cartesian Diver yang berkaitan dengan kapal selam serta Membuat Stetoskop.

Tempat-tempat menonton Science Film Festival tersebar di 12 kota. Di Jakarta akan diputar, antara lain, di Goethe Institut dan PPIPTEK Taman Mini. Informasi lebih lengkap bisa didapatkan dengan membuka www.goethe.de/sciencefilmfestival. Film-film ini juga bisa ditonton gratis.

Anies menilai, pelebaran sayap Science Film Festival kali ini berperan penting. Ia menegaskan, bagi anak-anak yang tinggal di wilayah non-urban, film-film ini akan memberi pengaruh besar dan membuat mereka memandang lingkungan dengan cara baru.

"Bagi mereka yang tidak di wilayah urban, melihat film ini seperti melihat halaman belakang rumah. Dari melihat film ini, mereka bisa langsung menerapkan. Film-film ini bisa menjadi rangsangan untuk berkreasi," jelas Anies.

Science Film Festival pada awalnya diprakarsai oleh Goethe Institut Thailand pada tahun 2005. Tahun ini, festival akan diselenggarakan pula di Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, dan Vietnam dengan target audiens 135.000. Tahun lalu, jumlah penonton di Jakarta sendiri sebanyak 12.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com