Ngawi, Kompas -
Kepala Unit Intelijen dan Keamanan Kepolisian Sektor Jogorogo Aiptu Sukarno mengatakan, korban tewas bernama Gufron Abadi (5), putra pasangan Sukadi dan Khusnul Fatonah, warga Dusun Ngijo, Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo. Korban tewas murni akibat tertimpa material rumah.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar, Bali, Selasa (8/11) malam, menyebabkan banjir di 12 titik lokasi dan menghanyutkan seorang warga, Mohammad Alvin (20). Sampai Rabu petang, Alvin yang hanyut di Tukad atau Sungai Badung di Jalan Pulau Biak, Denpasar Barat, belum ditemukan.
Salah seorang warga Jalan Pulau Biak, Suliya (45), mengatakan, Alvin saat itu berada di sebuah jembatan beton di atas Tukad Badung. Sekitar pukul 21.30 Wita, arus sungai yang deras menghancurkan ujung jembatan tempat Alvin berdiri.
”Alvin langsung jatuh ke sungai dan menghilang,” kata Suliya. Saat itu, warga lain yang tinggal di tepi sungai sedang mengungsi di rumah tetangga yang lebih tinggi. Sejumlah warga pun segera bergerak ke arah sungai hendak menolong Alvin.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Bali Putu Anom Agustina mengatakan, sampai Rabu petang, Alvin belum ditemukan. ”Kami masih akan menyisir sungai dengan bantuan tim SAR Denpasar,” katanya.
Berdasarkan keterangan Karsini (38), salah satu warga Desa Macanan, Ngawi, hujan deras mengguyur desanya sejak Selasa sore hingga malam. Pada pukul 19.30, tiba-tiba angin bertiup kencang seperti badai. Angin itu menerbangkan sejumlah genteng di tiga rumah warga dan merobohkan rumah milik Sukadi.
Saat rumah Sukadi ambruk, di dalam rumah ada Gufron dan ibunya, Khusnul Fatonah. Menurut Khusnul, ia baru saja menidurkan anaknya di atas tikar di ruang tengah berukuran 4 x 6 meter itu.
Tiba-tiba perempuan itu mendengar suara benturan keras, dan langsung bergegas mendatangi asal suara benturan serta melihat tembok dan atap rumahnya sudah roboh. Khusnul berteriak histeris saat melihat material bangunan rumah yang roboh itu ternyata sudah menimpa Gufron yang tengah tidur pulas.
Tetangga Khusnul yang juga mendengar suara seperti benturan keras langsung berhamburan keluar rumah. Mereka pun berdatangan ke rumah yang ambruk dan membantu mengevakuasi Gufron. Saat berhasil diangkat dari reruntuhan, bocah itu sudah tidak bernyawa.
Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ngawi