Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Gaya Hidup untuk Lestarikan Laut

Kompas.com - 03/11/2011, 17:58 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perairan Indonesia, di antaranya yang masuk kawasan Wakatobi, Papua, dan Raja Ampat masuk dalam wilayah Segitiga Terumbu Karang, wilayah yang memiliki biodiversitas laut tertinggi di dunia. Dr Lida Pet-Soede, Head of the WWF Coral Triangle Program mengatakan, wilayah perairan tersebut saat ini menghadapi ancaman, salah satunya karena gaya hidup manusia.

Lida mencontohkan, gaya hidup yang dimaksud adalah dalam mengkonsumsi ikan.

"Kita tidak lihat dari mana ikan berasal, berapa jumlahnya di alam, apakah masih banyak," kata Lida, Kamis (3/11/2011), di Jakarta.

Menurut Lida, konsumsi ikan oleh masyarakat sangat menentukan eksploitasi jenis ikan tertentu yang ada di laut. Semakin banyak permintaan ikan, maka semakin banyak pula aktivitas penangkapannya. Permasalahan muncul ketika penangkapan ikan tidak dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Contohnya, dengan menggunakan bom, racun, ataupun menangkap anakan ikan sehingga mengganggu regenerasi jenis ikan itu.

Lida mengatakan, jenis ikan yang dieksploitasi diantaranya berasal dari kawasan Segitiga Terumbu Karang. Jenis tuna yang berasal dari kawasan itu misalnya, ditangkap dan dijual dengan harga paling tinggi.

"Sekarang kita juga harus mengubah cara berpikir kita dan gaya hidup kita. Kalau kita tidak bisa mengubah, maka proyek konservasi juga tidak akan jalan," ujar Lida.

Selain itu, masyarakat juga harus mengubah pola mengonsumsi ikan. Caranya, dengan mengurangi atau menghindari jenis ikan yang populasinya minim.

"Kalau kita mulai melakukan hal itu, sudah bagus. Kalau sedikit yang melakukan memang tidak akan terasa. Tapi kalau banyak orang melakukan, itu akan besar," ungkap Lida.

Mengubah konsumsi untuk kelestarian laut, kaanya, tidak hanya akan berdampak bagi kelangsungan hidup spesies tertentu, tetapi juga masyarakat yang bergantung pada laut. Diketahui, saat ini ada 120 juta masyarakat yang hidupnya tergantung pada laut. Jika ikan hilang, maka masyarakat juga sulit mendapatkan sumber penghidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau