Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Orangutan Betina Harus Diperhatikan

Kompas.com - 01/11/2011, 19:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Hasil penelitian 18 LSM yang dikoordinasi The Nature Conservancy (TNC) menyebutkan bahwa pembunuhan orangutan masih berlangsung meski satwa itu dilindungi. Dilaporkan dalam riset yang dimulai April 2008 hingga September 2009, sebanyak 691 orangutan mati dibunuh oleh beberapa persen responden yang sebagian besar juga memahami bahwa spesies tersebut dilindungi.

Erick Meijaard, Forest Director People & Nature Consulting, mengatakan, populasi orangutan saat ini memang makin terancam. Namun, menurut dia, bukan hanya populasi yang penting, melainkan juga rasio jantan betina. Dalam konferensi pers yang diadakan TNC hari ini di Jakarta ia mengatakan, "Jika rasio betina kurang dari 1 persen, maka bisa dipastikan orangutan akan punah."

Dr Suci Utami Atmoko dari Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia (Perhappi) mengatakan, hingga sejauh ini, rasio jenis kelamin jantan dan betina orangutan belum diketahui. Menurut dia, upaya mengetahui rasio jenis kelamin spesies tersebut masih sulit untuk dilakukan.

Ia mengatakan, orangutan betina lebih rentan. "Jangkauan betina orangutan ini sangat terbatas. Hanya 200-300 hektar. Mereka sangat terikat dengan habitatnya. Mereka juga cenderung lebih pasrah kalau ada bahaya, seperti ada kebakaran hutan atau serangan, mereka diam saja" ungkapnya.

"Masalah lain adalah jarak antarkelahiran anakan, antara 6-9 tahun. Sepanjang hidupnya, orangutan betina hanya mempu melahirkan 4 anakan, itu pun belum tentu survive. Menelitinya sulit karena juga umurnya sepanjang hidup kita," kata Suci yang juga terlibat dalam penelitian dan dosen di universitas nasional.

Jika jumlah betina makin sedikit, jumlah anakan yang dihasilkan pun makin sedikit. Kondisi ini akan mempercepat kepunahan. Sejauh ini, meski belum diketahui secara pasti, dengan perilaku orangutan betina yang pasif, bisa diperkirakan jumlah orangutan betina yang terkena dampak perusakan hutan lebih banyak.

Suci mengatakan, orangutan betina sangat terikat pada lingkungannya. Menjaga hutan untuk menjaga keseimbangan rasio orangutan sangat penting. Bila jumlah orangutan betina sampai serendah betina badak Jawa yang kini tinggal 4 ekor, kepunahan salah satu satwa yang paling dekat kekerabatannya dengan manusia ini akan ada di depan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau