Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Alam Bakal Memainkan Peran Penting

Kompas.com - 01/11/2011, 08:16 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com- Di antara bahan bakar fosil, gas alam akan memainkan peran yang semakin penting. Gas alam adalah bahan bakar dengan pembakaran paling bersih yang memerlukan pasokan cadangan yang sangat fleksibel, dan dapat menjadi penolong bagi angin dan tenaga surya ketika angin berhenti atau matahari terbenam.

Demikian diungkapkan CEO Royal Dutch Shell Peter Voser, Senin kemarin dalam Singapore Energy Summit seperti dilaporkan wartawan Kompas Hermas Effendi Prabowo dari Singapura, Selasa (1/11/2011) pagi ini.

Peter mengatakan, gas juga merupakan alternatif yang ideal untuk pembangkit listrik bertenaga batu bara, yang juga menghasilkan 50 sampai 70 persen lebih sedikit CO2.

Mengganti batubara dengan gas untuk menghasilkan listrik, sejauh ini adalah cara tercepat dan paling murah dalam rangka mengurangi emisi CO2 di sektor energi. Gas terjangkau, basis sumber dayanya besar dan tersebar luas, dan dapat membantu diversifikasi pasokan energi, yang semuanya meningkatkan keamanan energi.

"Di Shell, kami mencurahkan waktu dan upaya untuk mengidentifikasi dan memahami bagaimana tren yang muncul akan mempengaruhi sistem energi global. Baru-baru ini, kami telah memfokuskan pada pemahaman keterkaitan antara air, energi dan makanan," katanya.

Air digunakan untuk menghasilkan hampir semua bentuk energi. Energi digunakan untuk menggerakkan dan memproses air, sedangkan energi dan air digunakan untuk memproduksi makanan.

"Sederhananya, tantangan kita adalah bagaimana menghasilkan energi yang jauh lebih banyak untuk dunia yang telah memiliki jauh lebih banyak penduduk. Pada saat yang sama, kita perlu mengurangi emisi CO2 dan mengekstrak dan menggunakan sumber daya yang kita miliki dengan lebih cerdas. Dan kita perlu melakukan hal ini dengan dibayangi oleh volatilitas dan perubahan yang konstan," katanya.

Sebagian besar kebutuhan energi global yang lebih luas akan dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan sumber daya energi terbarukan. "Kami memperkirakan hingga 30 persen dari kebutuhan energi dunia bisa datang dari energi terbarukan pada tahun 2050. Tetapi target tersebut mengasumsikan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat; yang akan memerlukan upaya yang signifikan dan investasi berkelanjutan," katanya.

Bahkan jika dunia sampai di sana, semua bentuk energi perlu dikembangkan untuk memenuhi permintaan di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com