KOMPAS.com — Ular piton birma (Python molurus bivittatus), subspesies dari piton india, punya biologi yang unik. Setelah makan porsi besar, jantung piton tersebut membesar hingga dua kali lipat sehingga bisa memompa nutrisi yang telah dicerna ke seluruh tubuh dengan lebih efisien. Hebatnya, tak ada efek samping dari proses itu.
Jantung manusia, seperti jantung piton, juga bisa membesar, tetapi dengan sebab lain. Ketika manusia sedang berolahraga, hormon insuline-like growth factor 1 (IGF-1) memacu pembesaran jantung untuk mencukupi permintaan oksigen tubuh. Juga tak ada efek samping dari hal ini.
Namun, pembesaran jantung manusia juga bisa bersifat negatif. Serangan jantung dan tekanan darah tinggi bisa mengakibatkan pembengkakan jantung. Pembengkakan bisa mengakibatkan luka pada jantung dan mengurangi efisiensi penyerapan nutrisi oleh sel jantung.
Untuk manusia normal, olahraga menjadi cara pencegahan jantung dengan memungkinkan pembesaran jantung secara sehat. Namun, untuk yang sudah telanjur menderita, olahraga kadang tidak memungkinkan. Karenanya, pakar berpendapat, perlu obat yang memberi efek sama seperti olahraga.
Leslie Leinwand dari University of Colorado meneliti komponen darah ular piton burma untuk menyelidiki faktor yang bisa memacu pembesaran jantung pada jenis itu. Ia kemudian menduga bahwa penyebabnya adalah asam lemak yang ada pada darah ular itu.
Ia bereksperimen dengan sel-sel jantung tikus. Setelah menumbuhkan sel jantung tikus, ia menambahkan plasma darah piton burma. Hasilnya, ukuran sel membesar, mampu memproduksi IGF-1 mencerna lemak lebih cepat. Sel juga memproduksi lebih sedikit NFAT, protein yang diproduksi saat jantung memiliki banyak beban.
Ia lalu mencoba khasiat plasma darah piton ke tikus secara langsung. Sejumlah tikus dicekoki dengan plasma itu dan diobservasi setelah satu minggu. Hasilnya, jantung membesar dan tak ada luka, tanda bahwa plasma itu punya efek bagus.
Dari hasil penelitian, Leinwand menyimpulkan bahwa plasma piton mungkin bisa menjadi solusi bagi penderita penyakit jantung. Saat ini, Leinwand tengah mengujicobakan asam lemak dari plasma darah piton pada tikus yang menderita penyakit jantung untuk melihat apakah kondisi jantung bisa diperbaiki dengan asam lemak itu. Hasil penelitian Leinwand dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (28/10/2011).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.