Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayuhan Sepeda Bisa Tampung Cadangan Listrik

Kompas.com - 30/10/2011, 09:19 WIB
Tenni Purwanti

Penulis

KOMPAS.com — Mengayuh sepeda sambil menyimpan listrik. Itulah konsep yang diusung Gustinov Brilliant. Selain menyehatkan, sepeda juga ternyata bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.

Berkat ide ini, Brilliant memenangkan E-Idea Competition yang diadakan British Council dan berhak mewakili Indonesia dalam E-Idea Regional Training yang dihadiri pemenang E-Idea dari 7 Negara. Proyeknya bernama "Eco Bike sepeda listrik sebagai alat transportasi multifungsi yang ramah llingkungan"

Eco Bike adalah proyek modifikasi sederhana dari sepeda listrik konvensional yang prinsip kerjanya hanya menghabiskan tenaga baterai hasil charging dari listrik PLN ke tenaga gerak. Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda listrik harus men-charge ulang selama 6-7 jam. Selain dapat digunakan sebagai alat transportasi sepeda ini juga dapat menghasilkan listrik 220V dengan daya 1000 W dan dapat ditambah hingga daya 2500 W.

"Saya juga menambahkan fitur lampu emergensi yang berupa soket lampu neon model tabung  dengan kapasitas 10-40W yang dapat menyala lebih kurang 40 jam. Eco Bike mempunyai system dual charging yang artinya tenaga baterai dapat diisi ulang dengan 2 cara yaitu menggunakan charger listrik PLN maupun dengan kayuhan," jelas Brilliant dalam wawancara via email dengan KOMPAS.com, Sabtu (29/10/20110.

Eco Bike lahir dari bencana gempa Jogja tahun 2006. Saat itu, aliran listrik padam hingga seminggu, terutama di daerah Tarudan, Bangun Harjo, Sewon, Bantul. Pada saat itu Brilliant berpikir untuk membuat generator listrik karena dapat digunakan sebagai alat penerangan. Maka dipilihlah tenaga kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik.

Eco Bike juga lahir dikarenakan semakin mahalnya harga BBM yang sangat diperlukan dalam transportasi sehari-hari. Selain itu, sektor transportasi juga banyak menyumbang polusi CO2 yang berakibat bagi global warming dan climate change. Brilliant lantas membuat prototype Eco Bike Tinova 1.0 selama 30 hari efektif. "Saya membuat prototype seorang diri, namun jika memerlukan bantuan ada 2 orang teman tenaga lepas dari luar proyek yang dapat saya pekerjakan," ungkapnya.  

Brilliant mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreativitas. Kesulitan utama adalah bagaimana cara memperoleh bahan baku utama yang berupa motor listrik dengan harga yang murah, sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

"Tujuan awal saya yaitu dapat diproduksi secara massal sehingga mampu menekan biaya produksi yang berimbas langsung pada harga jual yang murah. Dari segi dana, pada awal proyek saya juga mengalami kendala dikarenakan saya menggunakan dana pribadi yang saya peroleh dari kerja sampingan saya dari bidang furniture dan dibantu dari dana pribadi rekening keluarga," ungkapnya.

Dalam perkembangannya, proyek Eco Bike menjadi motivasi bisnis untuk menghidupi keluarga di masa mendatang. Brilliant berpikir bagaimana menciptakan bisnis yang dapat dijalankan untuk 10 hingga 20 tahun ke depan sembari  memberi dampak positif terhadap lingkungan. "Saya memulai melakukan percobaan dan mengalami berbagai kegagalan semenjak akhir 2010 dan mulai mendapat titik terang pada bulan April 2011," kenangnya.

Setelah memenangkan E-Idea, ia mendapatkan seed found dari British Council sebagai pemenang  kategori transportasi  start up. Dana tersebut cukup untuk membangun bengkel kerja serta persiapan untuk memproduksi 3 hingga 4 prototipe. "Saya juga memperoleh pelatihan tentang bagaimana mempersiapkan bisnis model dari usaha yang akan dijalankan. British Council juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk mem-follow up para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para finalis,"jelasnya.

Ke depan, ia ingin membuat perusahaan sepeda listrik yang diberi nama Eco Bike Inc dan mampu memproduksi dan memasarkan sepeda listrik multifungsi ke seluruh penjuru dunia pada tahun 2014.

"Saya sangat senang jika ada perusahan rekanan maupun investor yang tertarik untuk mengembangkan Eco Bike beserta variannya sehingga mampu mempercepat misi utama, yaitu agar semua rakyat Indonesia memiliki minimal 1 Eco Bike dimasing-masing garasi mereka," tutup Brilliant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau