JAKARTA, KOMPAS.com — Singapura, negeri kecil yang tidak memiliki gunung api, justru memiliki pusat penelitian kebumian dengan fokus kajian gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Ironinya, Indonesia yang memiliki 129 gunung api, atau 30 persen dari total gunung api di dunia, tidak memiliki pusat penelitian tersebut.
Berdasarkan penelusuran Kompas, pusat penelitian kebumian itu berada di bawah naungan Nanyang Technological University dengan nama lembaga Earth Observatory of Singapore.
Ironinya, lembaga tersebut lebih banyak melakukan kajian gunung api, gempa, tsunami, patahan, dan kajian kebumian di Indonesia. Bahkan, peneliti Indonesia juga direkrut oleh lembaga tersebut.
”Seharusnya Indonesia yang mendirikan lembaga itu,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono. Namun, Indonesia memang abai. ”Sampai kini di Indonesia tidak ada satu pun perguruan tinggi yang membuka jurusan vulkanologi,” ungkap Surono.
Menurut sejumlah peneliti, sebelumnya, California Institute of Technology menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk.... (selengkapnya baca Harian Kompas, Jumat 28 Oktober 2011, halaman depan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.