Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Pemakaian Lampu Bermerkuri!

Kompas.com - 27/10/2011, 11:44 WIB

KOMPAS.com - Tahukah Anda, bahwa lampu neon atau lampu pijar mengandung air raksa atau merkuri? Kandungan merkuri ini mengakibatkan lampu neon sukar didaur ulang, bahkan merusak lingkungan.

Kini, telah tersedia lampu hemat energi untuk mengurangi bahayanya lampu dengan merkuri. Sudah saatnya Anda pun beralih.

Saat ini, banyak negara telah mengurangi penggunaan lampu merkuri dan menargetkan penjualan lampu ini akan dilarang tahun 2012. Untuk menggantikannya, pilihan lampu yang lebih efisien adalah LED (Light Emitting Diode).

Sebagai perbandingan, bila menggunakan lampu ini maka daya yang dikeluarkan 3 atau 4 watt, sementara bola lampu pijar mengeluarkan daya 60 watt. LED saat ini sedang populer, meski bukanlah teknologi baru namun lampu ini bisa berhemat biaya operasional juga peralatannya.

Kelebihan lainnya, dengan LED bisa menghemat sampai 80 persen, lebih tahan lama, tidak berpengaruh pada panas ruangan, sistemnya tidak ada merkuri, tidak mengandung ultaviolet dan infra red, dan penggunaannya bisa bertahun-tahun.

Kelebihan lain dari LED adalah dapat didaur ulang sehingga mengurangi emisi karbondioksida yang terserap atmosfer. Teknologi telah merangcang lampu jenis ini disesuaikan dengan penggunaan pada ruangan.

Di pasaran, saat ini telah dijual lampu LED dengan penggunaan berbeda di ruangan indoor (restoran, hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan perkantoran), dan ruang luar (lanskap taman sampai penerangan jalan).

Memang, harga LED saat ini masih lebih mahal dibandingkan jenis lainnya. Tapi, bila hasilnya lebih aman dan ramah terhadap lingkungan, harga lebih mahal bisa Anda artikan sebagai investasi jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com