Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Planet Termuda Telah Lahir

Kompas.com - 24/10/2011, 13:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Adam Kraus, astronom dari Institute for Astronomy University of Hawaii, berhasil menangkap citra planet yang tengah dilahirkan. Ia mengatakan, planet tersebut terbentuk dari debu dan gas yang mengelilingi bintang LkCa 15 berumur 2 juta tahun dan berjarak 450 tahun cahaya dari Bumi.

Planet tersebut bernama LkCa 15b dan memecahkan rekor sebagai planet termuda yang pernah ditemukan. Berdasarkan estimasi, planet tersebut baru mulai terbentuk 50.000-100.000 tahun yang lalu. Planet termuda sebelumnya berumur lima kali lebih tua.

LkCa 15b punya massa enam kali Jupiter. Jarak planet dengan bintang induknya 11 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari. Untuk menemukan planet itu, Kraus dan rekannya, Michael Ireland dari Macquire University dan Asutralian Astronomy Observatory, memakai teleskop Keck di Manuna Kea.

"Kami menangkap obyek ini pada saat yang tepat. Kami melihat bintang muda yang memiliki piringan yang mengelilinginya, tempat planet mungkin terbentuk di sana. Kami juga melihat sesuatu tepat di tengah-tengah gap piringan itu," kata Kraus seperti dikutip AP, Kamis (20/10/2011).

Kraus dan rekannya menemukan LkCa 15b setelah mengetahui adanya "ruang" antara bintang induk dan piringan debu yang ada di sekitarnya. Ruang itu menjadi pertanda adanya planet yang tengah terbentuk. Planet mampu "membersihkan" debu dan gas di sekitarnya karena mengakumulasikan materi.

"Gap ini keuntungan besar bagi astronom yang ingin menemukan planet. Kami tahu planet mungkin ada di sana dan bahkan tahu di mana harus melihatnya. Kami hanya perlu menemukan cara membedakan planet yang redup dengan bintang induknya yang terang," kata Kraus.

Penemuan planet ini menjadi pencapaian baru dari ilmu pengetahuan sebab sebelumnya belum ada astronom yang mampu menemukan planet semuda LkCa 15b. Pasalnya, cahaya bintang yang sangat terang menghalangi observasi planet muda yang sedang terbentuk. Untuk mengatasi hambatan, Kraus menggunakan dua teknik. Pertama adalah mengubah bentuk cermin pada teleskop sehingga bisa menghilangkan distorsi cahaya dari atmosfer Bumi. Kedua adalah pemakaian topeng pada cermin teleskop sehingga cahaya bintang terblokir dan planet bisa diobservasi.

Seperti dikutip National Geographic, Jumat (21/10/2011), Kraus mengatakan, "Kami telah mencari planet ini bertahun-tahun karena kami tahu bahwa mengobservasi planet yang sedang terbentuk akan membuat kita mengetahui bagaimana proses awal terbentuknya planet."

LkCa 15b diharapkan bisa menjawab teka teki pembentukan planet dan membantu ilmuwan memastikan apakah planet terbentuk pada masa awal bintang atau periode selanjutnya, serta apakah planet terbentuk di zona dekat atau jauh dari bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau