Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Adat Kofiau Dukung Konservasi Raja Ampat

Kompas.com - 20/10/2011, 00:23 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Masyarakat adat Kofiau di Kepulauan Raja Ampat menyatakan komitmennya menjaga kelestarian sumber daya alat lautnya lewat Deklarasi Adat Zonasi Kawasan Konservasi Perairah Daerah (KKPD) di Kofiau dan Boo. Deklarasi ini merupakan bentuk dukungan masyarakat pada sistem zonasi yang telah ditetapkan 2007 lalu.

Deklarasi tersebut berlangsung Rabu (19/10/2011) di Pulau Gebe Kecil, Kepulauan Kofiau, didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Raja Ampat dan LSM The Nature Conservancy (TNC). Dalam deklarasi yang juga ditandai dengan upacara adat itu, tokoh adat setempat, Elias Ambrauw, memberikan dokumen berisi tanda tangan pemegang hak ulayat zona larang tangkap.

Sesuai pembagian sebelumnya, Taman Pulau Kecil Raja Ampat dibagi menjadi 6 KKPD, salah satunya Kofiau dan Boo seluas 170.000 hektar. Adapun wilayah Kofiau dibagi menjadi empat zona, yakni zona ketahanan pangan dan pariwisata (sama dengan zona larang tangkap), zona sasi dan pemanfaatan tradisional masyarakat, zona perikanan berkelanjutan dan budidya, serta zona pemanfaatan lain. Lewat deklarasi ini, masyarakat bersama DKP nantinya akan menguatkan kemitraan untuk menjaga KKKPD Kofiau dan Boo dari kegiatan penangkapan secara berlebihan, penangkapan ikan yang merusak menggunakan bahan peledak dan bahan kimia berbahaya, serta penangkapan biota laut yang dilindungi.

Kepala DKP Kabupaten Raja Ampat, Manuel P Urbinas mengatakan, pemerintah bertekad mendukung kebijaksanaan pengelolaan berbasis ekosistem dalam kerangka kebijakan pembangunan Kabupaten Bahari Raja Ampat.

"Pembangunan berbasis ekosistem bukan saja menjaga alam tetapi sudah memperlihatkan peningkatan pada jumlah pendapatan asli daerah yang sangat berarti," ujarnya.

Manuel juga mengatakan, dukungan masyarakat adat Kofiau menjadi bukti bahwa masyarakat setempat memiliki kearifan lokal. Salah satu bentuk kearifan lokal itu adalah sasi, yakni upaya penutupan sementara atas segala ekstraksi sumber daya alam laut di suatu wilayah dengan kesepakatan bersama.

Pengelolaan alam Raja Ampat perlu dilakukan dengan baik, sebab wilayah ini merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Kofiau sendiri memiliki 292 spesies terumbu karang dan 529 jenis ikan karang. Bagi Indonesia, kelestarian wilayah ini mendukung upaya pengembangan pariwisata Raja Ampat untuk ekonomi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau