Orangutan sampai Harimau

Selama tiga tahun menjadi suporter kehormatan WWF-Indonesia, model dan pemain film Davina Hariadi (32) mengenal lebih dekat aneka fauna khas Indonesia. Ia melihat orangutan di belantara hutan Kalimantan dan menyelam bersama ikan hiu-paus di Teluk Cenderawasih, Papua. Semua itu membuatnya semakin memberi perhatian pada satwa Nusantara.

”Setiap jenis hewan di hutan pasti punya fungsi khas. Keberadaan mereka merupakan penyeimbang ekosistem,” ucap Davina di sela-sela diskusi Perlindungan Harimau Sumatera, Kamis (6/10), di Jakarta.

Meski belum sefasih penyanyi Nugie, seniornya sesama suporter kehormatan WWF Indonesia, berbicara seputar konservasi, dia dengan penuh antusias bercerita bagaimana alih fungsi hutan menekan kehidupan penghuni hutan.

Ia mencontohkan pelimpahan kesalahan pada harimau yang memasuki permukiman dan menyerang warga. Itu terjadi akibat kerusakan hutan tak terkendali untuk perkebunan kelapa sawit ataupun illegal logging.

Di hutan Sumatera, harimau merupakan predator tertinggi dalam piramida makanan. Ini membuat fauna yang diperkirakan jumlahnya tinggal 400 ekor itu dicap sebagai binatang ganas. Meski begitu, Davina tetap ingin bertemu dengan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Ia pernah trekking ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Riau, tetapi gagal melihat langsung harimau. ”(Harimau) itu binatang pemalu dan takut manusia, jadi tak gampang ketemunya,” katanya. (ICH)