Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moncong Babi Dipulangkan dari Hongkong

Kompas.com - 05/10/2011, 21:13 WIB
Hamzirwan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Indonesia dan Hongkong bekerja sama memulangkan 610 ekor kura-kura moncong babi asal Papua yang diselundupkan ke Hongkong. Kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta) merupakan reptil air tawar langka dilindungi tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2011) siang, dan langsung dikirim ke Merauke, Papua, untuk dilepaskan ke habitatnya.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Darori di Jakarta, Rabu. Pemerintah Hongkong sepakat dengan kami untuk mengembalikan satwa langka ini ke alam liar.

"Masyarakat Hongkong dan China menyukai dagingnya, karena dianggap berkhasiat sehingga nilainya tinggi di pasaran," ujar Darori.

Proses repatriasi kura-kura moncong babi berawal saat otoritas manajemen pengawasan satwa dan flora langka Hongkong menginformasikan menyita 610 ekor kura-kura mocnong babi dan ingin mengembalikan ke Indonesia. Ditjen PHKA Kemhut merespons hal ini dan memproses pengembalian satwa langka senilai Rp 10,8 miliar tersebut sekaligus menyiapkan proses pelepasliaran.

Kura-kura moncong babi ukuran 15 centimeter (cm) bisa berharga 15-20 dollar AS per ekor dan ukuran 35 cm bisa mencapai 550 dollar AS per ekor di pasar internasional. Kura-kura dewasa yang berukuran lebih besar bisa mencapai 1.500-2.000 dollar AS per ekor.

Kura-kura moncong babi atau disebut juga Labi-labi moncong babi hidup hanya di Papua Selatan (Indonesia), Papua Niu Gini selatan, dan Australia bagian utara. Di Pulau Papua bagian selatan, sebaran kura-kura moncong babi meliputi Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi, Bovendigoel, Mimika, Dogiyai, sampai ke Kaimana.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta Musyaffak Fauzi mengatakan, petugas masih menyelidiki modus operandi. Mereka akan mengantisipasi ke depan adalah memperketat pengawasan.

Kondisinya sehat karena sudah dikarantina di Hongkong selama dua minggu dan ada sertifikat kesehatannya. "Malam ini langsung dikirim ke Papua untuk dilepasliarkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau