Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nebula Telur Mata Sapi di Kedalaman Angkasa

Kompas.com - 29/09/2011, 09:47 WIB

KOMPAS.com - Astronom berhasil menangkap citra Nebula Telur Mata Sapi di kedalaman angkasa dengan Very Large Telescope di Paranal Observatory, Chile. Dalam citra yang ditangkap, nebula tersebut tampak terdiri dari bintang langka disebut "yellow hypergiant" yang tampak bagai kuning telur dan material di sekelilingnya yang tampak seperti putih telur.

Yellow hypergiant atau sekiranya bisa disebut "si kuning raksasa" yang ditemukan adalah bintang yang sejatinya bernama IRAS 17163-3907. Bintang ini terletak di jarak 13.000 tahun cahaya dari Bumi. Meski begitu jauh, bintang ini merupakan yellow hypergiant yang terdekat yang pernah ditemukan sepanjang sejarah.

IRAS 17163-3907 adalah bintang yang ukurannya sangat massif, mencapai 1000 kali ukuran Matahari. Jika terletak di tata surya, maka Bumi akan ada di dalam bintang ini dan Jupiter akan ada di permukaannya. Material nebula akan menelan seluruh planet di Tata Surya, planet kerdil serta komet-komet yang mengorbit di jarak lebih jauh dari Neptunus.

Observasi terbaru juga menunjukkan bahwa Nebula Telur Mata Sapi ini bersinar terang kira-kira mencapai 500.000 kali lebih terang dari Matahari. "Objek ini bersinar sangat terang. Namun yang mengejutkan, belum ada yang mengidentifikasi sebagai yellow hypergiant sebelumnya," kata Eric Lagadec, astronom ESO.

Citra Nebula Telur Mata Sapi ini dipublikasikan setelah ESO sebelumnya juga merilis citra Nebula Ayam Berlari. Nebula terakhir dinamai sesuai dengan penampakannya yang seperti ayam berlari pada bagian terangnya. Penemuan ini merupakan hasil dari kepekaan kamera inframerah WSIR di Very Large Telescope.

Publikasi Space.com hari Rabu (28/9/2011) menjelaskan bahwa yellow hypergiant adalah bintang yang sangat aktif dalam evolusinya. Bintang ini mengalami serangkaian ledakan yang mengeluarkan material empat kali dari massa Matahari dalam waktu hanya beberapa ratus tahun. Material letupan membentuk debu nebula.

Dengan hiperaktivitasnya, yellow hypergiant sepertinya akan mati dalam kematian yang eksplosif, potensial sebagai salah satu supernova berikutnya di galaksi kita. Ledakan supernova akan menyebarkan material ke lingkungan antar bintang dan menghasilkan gelombang kejut yang akan memacu pembentukan bayi-bayi bintang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com