Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Dirikan Kantor Koordinasi REDD+

Kompas.com - 23/09/2011, 20:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Indonesia dan Norwegia telah membawa kerja samanya dalam perubahan iklim dan penjagaan hutan lebih jauh lagi, sejak penandatanganan surat niat pada Mei 2010.

Pada acara khusus di tengah rangkaian Sidang Umum PBB, 21 September 2011, "REDD+ in Indonesia: Greening Human Development", kedua negara mempresentasikan kemajuan kemitraannya kepada lebih dari 70 negara, sejumlah pemimpin organisasi masyarakat sipil, dan institusi keuangan terkemuka. Kedua negara juga mengajak negara dan lembaga tersebut untuk bergabung dalam kemitraan ini.

Pemerintah Indonesia mengumumkan kelanjutan Satuan Tugas REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus) yang lintas-kementerian dengan mandat sampai Desember 2012. Satuan tugas ini tetap dipimpin oleh Dr Kuntoro Mangkusubroto yang juga Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Kuntoro menantang negara-negara donor dan perusahaan swasta untuk bergerak keluar dari peran tradisionalnya, "Kita harus mulai melihat pendanaan REDD+ sebagai sebuah mekanisme yang menerobos pola official development assistance (bantuan pembangunan resmi). Kita juga harus menemukan jalan di mana dana sektor publik dapat menjadi katalis investasi sektor swasta. Tanpa perubahan ini, usaha kita tak akan berhasil," tutur Kuntoro, Jumat (23/9/2011).  

Selama setahun ke belakang, Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan-kebijakan untuk membuat REDD+ berjalan, di antaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 10/2011 yang menunda penerbitan izin-izin baru pada hutan alam primer dan lahan gambut selama 2 tahun, yang dikenal dengan sebutan moratorium, dan peluncuran inisiatif Satu Peta untuk menciptakan satu-satunya referensi peta tutupan hutan dan lahan gambut yang tersedia bagi publik.

Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Internasional Norwegia, Erik Solheim memuji komitmen Indonesia. "Pertumbuhan hijau yang dimulai Indonesia adalah sebuah langkah berani, dan Norwegia bangga untuk menjadi mitra dalam usaha yang bersejarah ini. Perjalanan masih panjang dan kita bersama belajar secara berkesinambungan. Indonesia sekali lagi berkontribusi pada dunia dengan membagi pembelajaran ini dengan seluruh dunia di sini pada Sidang Umum PBB," katanya.  

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Sebelum acara, Kuntoro bertemu dengan Helen Clark, Administrator UNDP (Badan Program Pembangunan PBB), untuk menandatangani Nota Kesepahaman antara Indonesia dengan PBB untuk mendirikan Kantor Koordinasi PBB untuk REDD+ di Indonesia (UNORCID). Kesepahaman ini membuat mekanisme satu-pintu untuk seluruh sistem PBB dalam mendukung usaha REDD+ Indonesia yang terkoordinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Oh Begitu
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Fenomena
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau