Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Akan Masuk ke Bumi pada 23 September

Kompas.com - 19/09/2011, 02:35 WIB

Washington, Jumat - Pada 23 September, sebuah satelit penelitian atmosfer diperkirakan akan jatuh ke permukaan Bumi. Semula diperkirakan, satelit akan jatuh setelah 23 September 2011. Namun, pernyataan ini dikoreksi.

Menurut juru bicara Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) Beth Dickey, Minggu (18/9), di Washington, wahana antariksa yang akan jatuh adalah Upper Atmospheric Research Sattelite (UARS). Semakin cepatnya UARS masuk ke bumi ini menurut Dickey karena aktivitas Matahari meningkat.

Dickey mengatakan, aktivitas Matahari saat ini amat tinggi. Efek dari aktivitas Matahari menciptakan daya dorong baru pada satelit karena Matahari memanaskan atmosfer Bumi sehingga menjadi lebih renggang dan melancarkan jalan satelit.

Menurut NASA, satelit yang diluncurkan tahun 1991 itu seukuran bus dengan bobot 6,5 ton. Satelit itu selesai masa tugas pada tahun 2005. Jatuhnya satelit telah diperkirakan sebelumnya. Semula diprediksi satelit akan masuk ke Bumi antara pekan terakhir September sampai awal Oktober. Kini diperkirakan sampah satelit itu akan jatuh dalam rentang 3 hari. ”Masuk ke Bumi pada 23 September dengan perkiraan maju atau mundur sehari dari tanggal perkiraan,” tulis pejabat NASA dalam Twitter-nya.

Tak jelas di mana

Di mana tepatnya UARS akan jatuh belum jelas. Satelit diperkirakan akan masuk ke orbit Bumi dalam bentuk 26 serpihan. Serpihan lain mungkin habis terbakar akibat gesekan keras saat masuk ke atmosfer bumi. Satelit itu tidak memuat bahan beracun berbahaya karena semua bahan bakar telah terpakai habis.

Pecahan satelit diperkirakan jatuh dalam wilayah hingga 804 kilometer, sekitar jarak Jakarta-Surakarta. Risiko pecahan satelit menjatuhi seseorang diperkirakan 1 : 3.200. Artinya, kecil sekali kemungkinannya. Dalam catatan sejarah belum pernah ada orang kejatuhan pecahan satelit. Pecahan terberat diperkirakan berbobot 160 kilogram.

Pihak NASA akan memberikan informasi lebih detail tentang jatuhnya satelit pada awal pekan depan. Yang mereka ketahui sampai saat ini adalah semua tempat di dunia terbuka menjadi lokasi jatuhnya pecahan satelit, kecuali wilayah Antartika, kutub selatan. Pecahan itu bisa jatuh di daerah antara 57 Lintang Utara (LU) hingga 57 Lintang Selatan (LS). Sepanjang wilayah itu merupakan wilayah yang paling padat penghuni.

Satelit yang jatuh ke bumi terakhir kali adalah Skylab yang masuk ke atmosfer Bumi pada 1979. Bobot Skylab 15 kali lipat dibanding UARS. Skylab jatuh di Australia Barat dan Pemerintah AS harus membayar Pemerintah Australia untuk pembersihan puingnya.

Sementara itu, Sputnik masuk ke atmosfer Bumi tahun 1958, jatuh di New York hingga Amazon dalam waktu 10 menit. Peristiwanya disaksikan banyak orang dan menimbulkan cahaya amat terang.

(AP/SPACE.com/ISW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com