KOMPAS.com - Siapa bilang pendaratan misi Apollo di Bulan cuma hoax seperti digembar-gemborkan para penyebar teori konspirasi? Citra terbaru yang ditangkap wahana antariksa Lunar Reconaissance Orbiter baru-baru ini menjadi salah satu pendukung untuk menolak dugaan hoax tersebut.
Citra yang dirilis Selasa (6/9/2011) menyuguhkan gambaran 3 wilayah yang pernah menjadi lokasi pendaratan misi Apollo di Bulan. Tak cuma itu, citra pun menunjukkan jalur yang dilalui oleh astronot ketika menjelajah Bulan.
"Citra tampak spektakuler seperti yang bisa Anda lihat sendiri," kata Mark Robinson dari Arizona State University, kepala investigasi Lunar Reconaissance Orbiter, seperti dikutip Space.com.
Citra ditangkap oleh narrow angle camera pada wahana Lunar Reconaissance Orbiter. Citra ini baru merupakan yang ketiga, yang bisa menyuguhkan secara close up, tempat yang pernah menjadi lokasi pendaratan manusia di Bulan.
Salah satu gambar yang dirilis kali ini adalah jejak misi Apollo 17. Rute yang ditinggalkan astronot Eugene Cerman dan Harrison Schmitt terlihat jelas. Ada jejak kaki yang bisa dilihat serta dibedakan dengan jelas dari jejak rute. Karena mengenal kendaraan yang dipakai dalam misi ke Bulan, astronot Mark Robinson mengatakan bisa terlihat dengan jelas bahwa roda yang digunakan sedikit berbelok ke kiri.
Selain jejak misi Apollo 17, citra yang dirilis kali ini juga menyuguhkan jejak misi Apollo 12 dan Apollo 14. Bisa dilihat jejak yang ditinggalkan oleh astronot Edgar Mitchell, Alan Shepard, Pete Conrad, dan Alan Bean.
"Dari kacamata sains, citra ini penting dalam dua hal. Ini menunjukkan ciri fotometri Bulan, mengapa lebih gelap. Dalam hal yang lebih praktikal, menunjukkan tempat yang tepat di mana sampel dikoleksi," ujarnya.
Robinson menguraikan, citra juga bisa menunjukkan objek dan sisa-sisa misi yang tertinggal di Bulan, seperti sisa eksperimen, selimut suhu dan backpack yang dipakai oleh astronot dalam moonwalk. Robinson menambahkan, lokasi tempat bendera Amerika Serikan dikibarkan juga terlihat.
"Saya sudah melihat area sekeliling dan benar-benar bisa melihat tempat di mana bendera itu dikibarkan," katanya.
Namun, menurut Robinson, sulit untuk melihat jelas benderanya sendiri. Suhu ekstrim Bulan dan radiasi pasti akan merusak bendera. "Jika masih ada, pasti bendera itu sudah dalam bentuk yang kasar," cetus Robinson.
Citra yang dirilis ini diambil saat Lunar Reconaissance Orbiter mengorbit Bulan dengan ketinggian rendah, sekitar 22 km dari permukaan Bulan. Biasanya, wahana antariksa ini mengorbit pada ketinggian 31 km. Saat ini, Lunar Reconaissance Orbiter memasuki orbit sirkuler. Pertengahan Desember nanti, wahana antariksa ini akan memasuki orbit eliptikal dengan ketinggian terendah 30 km di kutub selatan dan tertinggi 124 km di kutub utara Bulan.
Misi Lunar Reconaissance Orbiter berbiaya 504 juta dollar. Menjalankan misi sejak 2009, wahana antariksa ini berhasil mengirimkan citra detail jejak misi Apollo pada tahun yang sama. Ke depan, kerjanya akan dibantu oleh GRAIL A dan B yang akan diluncurkan Kamis (8/9/2011) nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.