Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Clostridium untuk Kalahkan Kanker

Kompas.com - 07/09/2011, 09:22 WIB

AGNES ARISTIARINI

Penatalaksanaan terapi kanker yang terus berkembang makin memberi harapan bahwa sel-sel ganas ini bisa dikalahkan. Selama 30 tahun terakhir, pengobatan kanker memang telah mengalami revolusi yang begitu luar biasa.

Kalau pada mulanya terapi kanker berbasis pada pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi yang berdampak samping buruk dan tidak mengenakkan, ke depan terapi akan menjadi semakin spesifik dan berkurang gangguannya terhadap kualitas hidup mereka yang terpaksa menjalaninya.

Terapi konservatif masih seperti bom atom yang membuat seluruh tubuh luluh lantak merasakan akibatnya. Pasien penyinaran dan kemoterapi, misalnya, sering mengalami mual, rontok rambut, hingga gosong kulitnya. Sebaliknya, terapi lebih maju yang disebut antibodi monoklonal hanya menembak sel-sel kanker sasarannya sehingga, selain lebih efektif, efek sampingnya juga sudah jauh berkurang.

Hari-hari ini, media massa di Eropa tengah memberi tempat kepada para peneliti di Universitas Nottingham, Inggris, dan Universitas Maastricht, Belanda, karena temuannya. Mereka berhasil merekayasa genetika bakteri tanah sehingga bisa melawan kanker langsung pada sumbernya.

Bakteri purba

Bakteri yang ditemukan di tanah itu bernama Clostridium sporogenes. Clostridium adalah genus dari bakteri gram positif. Sebagai kelompok bakteri purba yang sudah hadir di Bumi saat atmosfer belum kaya oksigen, clostridium membutuhkan kondisi anaerob (tanpa oksigen) untuk memproduksi endospora. Kondisi inilah yang kemudian dimanfaatkan para ahli untuk mengobati kanker.

Para ahli sudah lama paham. Jaringan tubuh manusia umumnya berkondisi aerob atau mengandung oksigen, sementara sel-sel kanker yang padat, seperti pada kanker payudara, otak, dan prostat, tidak ada oksigennya. Dengan demikian, endospora clostridium akan berkembang biak dengan baik di jaringan kanker yang padat.

Maka, para ahli memasukkan enzim ke gen bakteri tersebut, fungsinya sebagai pengaktivasi kerja obat kanker begitu endosporanya mencapai kondisi tanpa oksigen. Dengan demikian, obat hanya membasmi sel-sel kanker, sementara sel-sel pada jaringan yang sehat akan aman.

Profesor Nigel Minton yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip BBC News, menyatakan, ”Sifat-sifat yang dimiliki clostridium itu sebenarnya adalah fenomena alam biasa, tetapi menjadi luar biasa dalam pengobatan kanker.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com